Mustofa mengatakan, pihak kepolisian sudah melakukan olah TKP di lokasi mobil yang dibakar itu. "Tadi malam ada Inafis juga sudah datang," kata dia.
Disinggung apakah ada indikasi siapa pelaku pembakar mobilnya dan motif yang mungkin ada, Mustofa mengaku tidak tahu. Ia mengaku tidak memiliki musuh. Persoalan dengan salah satu LSM di Kabupaten Pekalongan beberapa waktu lalu pun sudah clear dan damai.
"Indikasinya ndak jelas. Saya ndak punya musuh. Dulu dengan aktivis LSM itu sudah selesai dan ndak ada masalah lagi. Aku juga kaget apa lagi ini," katanya.
Ia pun menegaskan dalam beberapa hari terakhir ini tidak memiliki masalah apapun dengan siapapun juga. Dalam beberapa hari terakhir, tidak ada intrik. Ia pun tidak mengkritik siapapun. Sehingga, kenapa mobilnya dibakar dirinya juga bingung. "Rencana hari ini saya akan lapor resmi ke kepolisian," imbuh dia.
Aksi teror terhadap aktivis di Pekalongan sebelumnya juga terjadi. Mobil yang berisi rombongan anggota Forum Pekalongan Bangkit (FPB) Kabupaten Pekalongan diduga ditembak orang tidak dikenal, Jumat (23/9/2022) malam. Kejadian itu terjadi di depan rumah Ketua FPB M Subekhi alias Mbah Usup di Wisma Pratama Asri, Desa Sambiroto, Kecamatan Kajen. Hingga saat ini perkembangan kasusnya belum diketahui.
Aksi dugaan premanisme juga menimpa seorang kontraktor. Saat memenuhi undangan di LPSE di Pemkab Pekalongan, mobil rekanan asal Pemalang dirusak oleh orang tak dikenal saat diparkir di halaman parkir Setda Kabupaten Pekalongan. Kasus ini pun masih dalam proses penyelidikan oleh Polres Pekalongan.