Angka Stunting Naik, Komitmen Bersama Dicanangkan

Selasa 27-06-2023,14:20 WIB
Reporter : Ainul Atho

*Untuk Percepatan Penurunan Angka Stunting

KOTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan bersama stakeholder terkait menyatakan komitmen bersama dalam menurunkan angka stunting di Kota Pekalongan melalui berbagai program. Komitmen bersama tersebut ditandatangani oleh Wali Kota Pekalongan dan jajaran pejabat di Pemkot Pekalongan, Forkompimda serta stakeholder terkait dalam kegiatan Rembug Stunting, Senin (26/6/2023).

Berdasarkan data Dinsos P2KB, angka stunting kota Pekalongan mengalami kenaikan. Yakni 21,6 persen pada tahun 2021 menjadi 23,1 persen pada tahun 2022. Untuk itu pencanagan komimtmen bersama dilakukan sebagai upaya percepatan penurunan angka stunting.

Wali Kota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid mengatakan, berbagai program dilakukan untuk mendorong percepatan penurunan stunting di Kota Pekalongan. Kali ini program pencegahan sebelum terjadinya stunting perlu dilakukan agar angka stunting tidak bertambah. "Misalnya untuk pasangan calon pengantin diberi pembinaan di BP4 dan penting memeriksakan kesehatannya. Selain itu, program nginceng wong meteng (ibu hamil) serta pemeriksaan gratis di puskesmas untuk ibu hamil juga dilakukan. Ibu hamil penting memeriksakan kesehatannya minimal empat kali, ketika periksa tentunya akan mengetahui kondisi janin dan mendapatkan vitamin," jelasnya.

Aaf berpesan agar seluruh pihak terlibat dalam mengawal program penurunan stunting dan kemiskinan. Di Kota Pekalonhan ini menurut data dinkes ada 1.224 balita stunting atau sebesar 6,64 persen. Untuk itu Pemkot terus menerapkan prioritas percepatan penurunan stunting di 10 kelurahan. "Pemkot perlu bekerja sama dengan forkopimda dan stakeholder lainnya menggalakkan program percepatan penurunan stunting. Melalui rembug hari hari mudaha-mudahan menjadi keberkahan untuk Kota Pekalongan," tandas Aaf. 

Sementara itu, Kepala Dinsos P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosyidi menyebutkan bahwa kegiatan rembug yang digelar kali ini melibatkan jajaran Pemkot, OPD, Forkopimda, stakeholder terkait, instansi swasta, duta genre, forum anak, dan pihak lain dalam rangka komitmen untuk mempercepat penurunan stunting. "Percepatan penurunan stunting dengan supervisi pendekatan unit sektor sehingga mulai dari wakil kepala daerah sampai bawahannya membuat perencanaan pencegahan strategis penurunan stunting," tutur Yos. 

Yos berharap, melalui kegiatan rembug ini berbagai program di Kota Pekalongan dapat terintegrasi untuk menurunkan stunting melalui integrasi program berbasis masyarakat. 

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB Dinsos P2KB, Indria Susanti membeberkan, angka stunting di Kota Pekalongan tahun 2021 yakni 21,6 persen, tahun 2022 23,1 persen. Padahal kondisi yang diharapkan dari target nasional permukaan provinsi 17,44 persen tahun 2022 dan tahun 2023 sebesar 14,92 persen, kemudian tahun 2024 sebesar 12 persen. "Perlu upaya kerja keras untuk memenuhi target ini. Hal efektif yakni dilakukan pencegahan pada remaja, ibu hamil, dan bayi pada seribu hari pertama kehidupan," jelas Indria. 

Dikatakan Indria, hari ini ada penandatanganan komitmen bersama untuk percepatan penurunan stunting agar berbagai pihak dapat bersinergi. "Hari ini kami berembuk dan bersepakat mengenai upaya efektif yang akan dilakukan untuk menurunkan stunting.Setelah ini juga ada talkshow dengan narasumber dari Undip yang memiliki inovasi posyandu satelit," pungkas Indria.(nul)

Kategori :