BATANG - Pemerintah Kabupaten Batang merilis sebaran penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di wilayahnya dari kurun waktu Januari 2023 hingga Juli 2023 mencapai 15.586 kasus.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Didiet Wisnuhardanto didampingi Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Wahyudi, Selasa (8/8/2023).
"Ya, jumlah total penyakit ISPA sejak Januari 2023 hingga akhir Juli 2023 mencapai 15.586 kasus. Namun, untuk per Juli 2023 mencapai 3.095 kasus atau turun dibanding tahun sebelumnya sebanyak 3.401 kasus," ungkapnya.
Didiet pun mengingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai munculnya penyakit ISPA pada musim kemarau seperti sekarang ini.
Sebab, kata dia, tingkat kerawanan penyebaran penyakit ISPA pada musim kemarau cukup tinggi, sehingga masyarakat perlu menjaga kebersihan.
"Terik panas berkepanjangan, lingkungan menjadi kering sehingga menyebabkan banyak debu. Hal tersebut berpotensi menyebabkan alergi atau infeksi, sehingga dimungkinkan banyak kasus penyakit ISPA."
"Oleh karenanya, kami berpesan pada masyarakat agar bisa menjaga sanitasi dan selalu memakai masker saat di luar rumah agar tidak mudah terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut," katanya.
Penyakit infeksi saluran pernapasan akut ini, kata dia, bisa disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur, serta penyebarannya melalui udara.
"Infeksi ini dapat menimbulkan gejala batuk, pilek, dan demam. Oleh karena itu, kami mengimbau warga tetap waspada terhadap penyakit itu, apalagi saat ini memasuki musim kemarau," ujarnya.
Disampaikan juga oleh Didiet, dengan banyaknya jumlah temuan kasus ISPA di daerahnya, maka Dinkes Batang terus mengintensifkan pencegahan dengan mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan dan memakai masker.
"Pencegahan ISPA ini tentunya mencakup edukasi tentang kesehatan pernapasan, menjaga kebersihan lingkungan, dan kesadaran akan polusi udara. Dengan adanya upaya ini, diharapkan angka kasus ISPA dapat ditekan, menjadikan Batang lebih sehat bagi seluruh warganya," jelasnya.
Menurut dia, pihaknya juga terus mengkampanyekan pada warga agar menjaga kebersihan dan pola makan seperti memakai masker, mencuci tangan dengan memakai sabun, banyak minum air putih, dan konsumsi buah segar.
"Tak kalah penting ialah kesadaran masyarakat. Jadi saat sedang dalam kondisi sakit harus langsung jaga jarak, atau memakai masker, karena ISPA merupakan penyakit menular. Sehingga masyarakat tetap diimbau untuk waspada terhadap ISPA saat musim kemarau seperti saat ini," tandasnya. (fel)