Irigasi Dibangun, Sumur Warga Dukuh Mlaten 1 Karangsari Pekalongan Mengering

Senin 28-08-2023,20:54 WIB
Reporter : Hadi Waluyo
Editor : Dony Widyo

Kepala Desa Karangsari Achwan mengatakan, warga sekitar irigasi menyampaikan aspirasi bahwa kebutuhan air sehari-harinya menggantungkan dari sungai yang saat ini dikeringkan lantaran ada proyek pembangunan irigasi.

Padahal, sumber air sumur berasal dari resapan air sungai tersebut. "Lha ketika ini ditutup total warga di sekitar sini terutama di Dukuh Mlaten 1 total sumur kering. Ini baru kira-kira sudah satu bulan airnya tidak dialirkan," terang dia.

Menurutnya, warga berharap agar dicarikan solusi bersama agar kebutuhan warga akan air terpenuhi. Sementara proyek juga bisa berjalan dengan baik. 

Baca lagi:Kemarau Panjang, Warga Dukuh Wonolobo di Pekalongan Kekeringan

Sedangkan Kepala UPT Pengairan Karanganyar, Munari mengatakan, proyek pembangunan irigasi itu milik Provinsi Jawa Tengah. Tujuannya ntuk menormalisasi irigasi dan mengefisiensi air agar sampai ke tujuan. 

Ia mengaku aspirasi warga itu akan disampaikan kepada pihak terkait. "Ya nanti saya akan langsung lapor ke kabupaten untuk diteruskan ke pihak provinsi. Bisa langsung nanti ke pelaksana proyek ini," kata dia.

Disinggung keluhan warga yang menilai jumlah pekerja proyek sangat sedikit, ia pun bersama kepala desa sudah menanyakan langsung hal itu ke konsultan proyek.

"Tadi saya sudah tanyakan bersama Pak Kades kepada pihak konsultannya kenapa kok tenaga kerjanya cuma sedikit? Dari masyarakat kan menilai nanti pekerjaannya tidak akan selesai-selesai. Dari konsultan jawabnya lha pekerjaan apa pak wong baru nganyam besi. Sesuai jadwal, proyek ini selesainya sekitar tiga atau empat bulan," ujar dia.

Sementara itu, Kabid PSDA, DPU Taru Kabupaten Pekalongan Budi Untoyo, mengatakan, pihaknya sudah menemui warga bersama pemerintah desa dan Kecamatan Karanganyar. Menurutnya, pembangunan irigasi itu merupakan proyek provinsi.

"Alhamdulillah tadi bertemu dengan warga dan sudah ada titik temu persoalannya," kata dia.

Disebutkan, untuk mengatasi kekeringan, maka sistem gilir akan diberlakukan. Air akan dialirkan ke irigasi itu pada sore hari, sejak pukul 16.00 WIB hingga pagi hari.

"Dialirkan kalau malam. Bendungan dibuka dari jam 4 sore sampai dengan pagi," ujarnya.

Sementara itu, untuk persoalan peresapan air ke sumur warga agar tidak kering, maka pihaknya mengusulkan kepada PSDA Provinsi Jawa Tengah, konsultan, dan penyedia jasa agar bangunan yang bentuk U dan dicor agar dibuat lubang-lubang untuk resapan air. 

"Alhamdulillah usulan kami direspon dengan baik oleh konsultan pekerjaan dan direksi PSDA provinsi," tandasnya. (*)

Kategori :