KAJEN,RADARPEKALONGAN - Warga Desa Karangsari, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan mengeluhkan pembangunan irigasi yang melintasi desa itu.
Pasalnya, selama proses pembangunan yang saat ini telah berjalan sekitar satu bulan, air irigasi dikeringkan total. Akibatnya, sumur warga di sepanjang aliran irigasi ini mengering di tengah cuaca kemarau ekstrem seperti ini.
Belasan warga setempat mengadukan persoalan itu ke Kepala Desa Karangsari Achwan dan Kepala UPT Pengairan Karanganyar Munari, Senin, 28 Agustus 2023.
Warga berharap agar ada penyelesaian masalah terkait dampak pembangunan saluran irigasi tersebut. Yakni sumur-sumur warga tak lagi kering. Area persawahan pun bisa mendapat pasokan air yang cukup.
Agus, warga setempat, mengatakan, sudah hampir satu bulan irigasi itu dibangun. Sehingga air yang mengalir di sungai itu dikeringkan total selama hampir sebulan tersebut.
Dampaknya, sumur-sumur warga yang pada saat musim kemarau ekstrem seperti ini menggantungkan resapan air sungai itu mengering semua.
Area persawahan pun jadi kering dan tidak bisa diolah lantaran tidak ada suplai air yang mencukupi.
"Sumur-sumur warga di sini terutama di Dukuh Mlaten 1 sumber airnya dari resapan air sungai itu. Lha ini sebulan dikeringkan total, makanya sumur warga mengering.
Kondisi diperparah dengan musim kemarau berkepanjangan seperti ini. Air itu sumber kehidupan. Jika tidak ada air, warga susah," ujar dia.
Baca juga:Kekeringan Kian Meluas di Kabupaten Pekalongan, Baru 3 Desa Minta Dropping Air Bersih
Untuk mencukupi kebutuhan air bersih, sebagian warga ngangsu di rumah tetangganya yang memiliki jaringan PDAM atau beli air isi ulang galonan.
Untuk mandi dan mencuci, warga terpaksa menuju ke Sungai Sengkarang yang letaknya agak jauh dari perkampungan.
"Irigasi juga dicor seperti itu, kami khawatir nanti tidak ada lagi air resapan dari sungai untuk menyuplai sumur-sumur warga. Belum lagi pekerjanya juga sedkit. Hanya tiga-empat orang kapan selesainya jika pekerjanya sedikit seperti ini," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan Radar kemarin, jumlah pekerja proyek pembangunan irigasi di tempat itu sedikit. Hanya ada beberapa orang saja. Papan informasi tentang proyek itu juga tak tampak.
Sehingga informasi berapa volume, nilai proyek, dan siapa penggarapnya tidak diketahui. Pada saat warga mengadukan aspirasinya, mandor dan konsultan proyek tidak ada di lokasi pekerjaan.