Sementara itu, Direktur Politeknik Semarang Kementerian Kesehatan Jefri Ardiyanto, mengatakan, di kawasan 2,4 hektare ini akan dibangun tiga bangunan, yaitu gedung official dan workshop berlantai empat dan gedung pusat kajian yang berlantai dua.
Pembangunan STP khusus bidang kesehatan ini menghabiskan dana total sekitar Rp 93 miliar. Pengerjaan pembangunan sekitar 165 hari dan harapannya sampai akhir bulan Desember 2023 sudah selesai.
Setelah pembangunan selesai, kedepannya juga akan dibangun hotel untuk memfasilitasi peneliti-peneliti dari 38 Poltekkes Kemenkes, serta menjadi tempat untuk menggelar event-event tingkat nasional.
"Tentu ini bisa menambah pendapatan warga Kabupaten Pekalongan dengan adanya keramaian dan sebagainya," ujarnya.
Ia berharap, pembangunan Science Techno Park bisa berkelanjutan. Di tahun ini, fokus pada pembangunan gedung empat lantai dan gedung dua lantai sebagai pusat kajian, sehingga bisa segera beroperasi.
"Karena sebagaimana disampaikan oleh Ibu Dirjen sarana prasarana kan belum, jadi kita fokuskan ini nanti Desember selesai dilanjutkan sarana prasarana, baru nanti kita lakukan perencanaan dan pembangunan lebih lanjut," ujarnya.
Menurutnya, Science Techno Park ini sebagai pusat penelitian di ranah teknologi kesehatan.
"Teman-teman dari 38 Poltekkes ini dengan berbagai jurusan yang ada. Kami memiliki keperawatan, kebidanan, radiologi, kesehatan lingkungan, gizi, tentunya penelitian-penelitian yang bernuansa kesehatan. Produk-produk inovasi yang kemudian nanti kita bisa hilirisasi dan nanti kita akan menggandeng dunia industri. Dengan penelitian-penelitian yang inovasi itu kita bisa kembangkan, bisa meningkatkan derajat kesehatan dan untuk pelayanan masyarakat Indonesia," tandas dia.