RADARPEKALONGAN - Keutamaan mencari nafkah dalam Islam perlu dipahami, sebagai cambuk penyemangat bagi seorang suami untuk bekerja keras mencari nafkah dengan jalan yang halal.
Seorang suami kerap merasa lelah dan capek saat mencari nafkah untuk keluarga, sehingga banyak mengeluh. Pergi pagi, pulang malam. Rasa lelah tentu tak terbantahkan.
Untuk itu, mari pahami bersama keutamaan mencari nafkah agar rasa lelah itu bisa menjadi ibadah yang terus memompa semangat kita untuk tak lelah mengais rezeki untuk keluarga di rumah.
Bekerja untuk mencari nafkah merupakan amalan yang mulia. Niatkan mencari nafkah dengan ikhlas. Bukan aktivitas harian semata lantaran menggugurkan kewajiban sebagai seorang suami.
Jika diniatkan dengan ikhlas, maka bisa meraih pahala. Keutamaan mencari nafkah amat luar biasa. Pahalanya besar, bahkan bisa sebagai tameng dari jilatan neraka.
Baca juga:Suami Wajib Menafkahi Istri, Ini Dalil dan Besarannya
Prioritas dalam Pengeluaran Penghasilan Suami
Islam mengajarkan prioritas dalam penyaluran harta atau penghasilan suami. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
"Tidak boleh hasad kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Alquran dan Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Ibnu Battol rahimahullah menjelaskan hadist di atas sebagai berikut, sebagian ulama menyebutkan bahwa pengeluaran harta dalam kebaikan dibagi menjadi tiga, yakni:
1. Pengeluaran untuk kepentingan pribadi, keluarga dan orang yang wajib dinafkahi
Nafkah untuk diri sendiri dan keluarga lebih afdhol dari sedekah biasa dan bentuk pengeluaran harta lainnya. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Sungguh tidaklah engkau menginfakkan nafkah (harta) dengan tujuan mengharapkan (melihat) wajah Allah (pada hari kiamat nanti) kecuali kamu akan mendapatkan ganjaran pahala (yang besar), sampai pun makanan yang kamu berikan kepada istrimu." (HR. Bukhari).
Baca lagi:6 Amalan Pembuka Pintu Rezeki Sesuai Sunnah
2. Penunaian zakat dan hak Allah
Siapa saja yang menunaikan zakat, maka telah terlepas darinya sifat pelit.