RADARPEKALONGAN - Salah satu penyakit yang ditularkan melalui kencing tikus ialah leptospirosis. Mari kenali penyakit ini mulai dari penyebab, faktor risiko, gejala, dan upaya pencegahannya.
Kencing tikus yang mengandung bakteri bisa mengenai kulit yang lecet atau selaput lendir. Kencing tikus ini bisa berada di genangan banjir, air sungai, selokan dan lumpur. Bahkan bisa pula dari lantai rumah yang terkena kencing tikus.
Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira. Leptospira bisa menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi. Hewan perantara ini diantaranya tikus, sapi, anjing dan babi.
Gejala leptospirosis mirip dengan gejala penyakit flu, namun tampak lebih berat. Biasanya disertai dengan bengkak di tangan dan kaki. Kulit tampak menguning.
Segera berobat ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat jika gejala itu muncul, terutama di daerah risiko tinggi. Pasalnya, penyakit ini jika tidak ditangani bisa mengakibatkan kerusakan organ dalam, bahkan kematian.
Penyebab Leptospirosis
Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans. Anjing, babi, kuda, sapi dan tikus merupakan beberapa hewan yang dapat menyebarkan bakteri ini.
Bakteri Leptospira dapat keluar dari tubuh hewan perantaranya melalui urine. Masuk ke air dan tanah. Bahayanya, bakteri Leptospira mampu bertahan selama beberapa bulan atau tahun.
Bakteri Leptospira dapat menular ke manusia melalui sentuhan langsung antara kulit dengan urine hewan pembawa bakteri, kontak antara kulit dengan air dan tanah yang mengandung urine hewan pembawa bakteri, dan makan makanan atau minuman yang tercemar urine hewan pembawa bakteri.
Penularan selanjutnya, bakteri Leptospira dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, baik luka kecil maupun luka besar. Bakteri ini juga bisa masuk melalui mata, hidung, mulut, dan saluran pencernaan.
Meskipun kasusnya jarang terjadi, leptospirosis bisa menular antar manusia melalui ASI atau hubungan seksual.
Baca lagi:Gunakan Bahan-Bahan di Dapur, Ini Cara Praktis Usir Tikus dari Rumah
Faktor Risiko Leptospirosis
Indonesia merupakan salah satu negara dengan risiko penyakit ini, sebab leptospirosis banyak ditemui di negara tropis dan subtropis. Kondisi iklim yang panas dan lembap membuat bakteri ini bisa bertahan hidup lebih lama di tanah dan air.