RADARPEKALONGAN - Terdapat suatu metode diet puasa yang bikin berat badan ideal. Apa metode itu? Untuk mengetahui metode itu, simaklah penjelasan berikut.
Mendapatkan berat badan yang ideal bisa dilakuakan dengan banyak cara. Ada yang dengan cara instan dengan minum obat-obatan pelangsing, dan ada juga cara yang sehat tanpa obat-obatan pelangsing.
Sebenarnya apapun cara yang dipilih memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Apa sajakah kelebihan dan kekurangan tersebut?
Kelebihan dengan menggunakan obat pelangsing yakni kemungkinan bisa menurunkan berat bada dengan cara yang lebih cepat. Namun kekuranganya yakni terhadap kesehatan dalam jangka panjang. Sebab efek samping obat pelangsing ini akan dirasakan setelah jangka waktu yang panjang.
Ketika diet dengan cara sehat, maka kelebihanya tidak ada efek samping yang berbahaya bagi tubuh di kemudian hari. Namun kekuranganya yakni akan menurunkan berat badan dalam waktu yang lebih lama.
Puasa sendiri bukanlah hal yang awam dalam kesehatan. Hal ini karena sejak zaman dahulu puasa sudah digunakan sebagai salah satu metode kesehatan, khususnya untuk menurunkan berat badan.
Metode diet puasa yang bikin berat badan ideal tersebut yakni Intermittent Fasting (IF). Metode ini sering digunakan untuk menurunkan berat badan, sebab sudah dikenal baik dan efektif.
Hal ini karena salah satu manfaat diet puasa ini mampu memberikan berat badan ideal, yang diidam-idamkan banyak orang khususnya wanita.
Lalu Gimana Konsep Diet Puasa Ini?
Meskipun diet puasa sudah umum didengar, namun metode intermittent fasting ini masih asing di telinga. Bukan karena ejaanya menggunakan bahasa inggris, namun metode ini perlu dibahas dengan jelas agar bisa dipahami dengan baik.
Metode intermittent fasting menerapkan pengaturan waktu kapan boleh makan dan kapan tidak boleh makan. Seseorang yang menjalankan metode ini akan menerapkan beberapa jam atau waktu untuk tidak makan dan minum, dan beberapa wkatu sisanya bisa digunakan untuk makan dan minum.
Terdapat 3 pilihan jenis intermittent fasting yang bisa dipilih, yakni 16/8, 5:2 dan Eat-Stop-Eat. Biar paham, akan dibahas satu persatu.
1. Metode Intermitten fasting 16/8
Metode ini menerapkan 16 jam puasa dan 8 jam sisanya digunakan untuk makan dan minum. Sebagai contoh penerapan metode ini yakni jika seseorang puasa selama 16 jam dari pukul 19.00 maka akan berakhir puasa pada pukul 11.00 siang keesokan harinya.