Di kalangan pemuda Arab, Ali adalah pemuda yang sangat pandai. Di masa itu, masyarakat Arab sangat jarang yang bisa membaca dan menulis.
Nabi Muhamad SAW saat itu pun adalah sosok ummu, atau seorang yang buta huruf.
Dari situlah, Ali bin Abi Thalib menjadi juru tulis bagi Rasulullah SAW. Beliau sering kali menuliskan surat-surat yang didikte Rasulullah SAW.
Atas kecerdasannya itu, Ali bin Abi Thalib diberi julukan Badul Ilmi atau Gerbang Pengetahuan.
Ali juga senantiasa menemani Rasulullah SAW berdakwah dan mengikuti semua perang. Ali bahkan pernah dipercaya untuk memimpin pasukan Islam dalam perang Khaidar.
Satu kisah Ali bin Abi Thalib yang masih sangat membekas adalah tentang keberaniannya menggantikan Nabi Muhammad SAW yang tengah dikepung di rumahnya.
Saat itu, menjelang keberangkatan Rasulullah SAW dan Abu Bakar AS Shiddiq menyusul umat ke Madinah, sekelompok orang kafir mengepung kediaman Nabi Muhammad SAW dengan niatan membunuhnya.
Ali tidur di rumah Rasulullah SAW untuk mengelabui orang-orang kafir ini sementara Rasulullah SAW berangkat hijrah ditemani dengan Abu Bakar.
BACA JUGA: Bukti Dahsyatnya Sedekah, Ikuti Kisah Abud Dahdaa yang Sedekahkan 600 Pohon Kurmanya
Menantu Rasulullah SAW
Secara silsilah, Ali merupakah sepupu Rasulullah SAW. Ayahnya Abu Thalib, merupakan paman Rasulullah SAW.
Setelah beberapa kali masa Hijrah, Ali menikah dengan putri Rasulullah SAW, Fatimah Az-Zahra.
Selama Fatimah hidup, Ali tidak pernah menikah dengan wanita lain. Dia begitu mencintai istrinya dan hidup dengan bahagia sebagai keluarga.
Ali baru menikah lagi dengan perempuan lain setelah Fatimah wafat. Dari pernikahannya setelah Fatimah, Ali dikaruniai 23 anak, 18 perempuan dan 15 laki-laki.
BACA JUGA: Yakin Ucapan adalah Doa: Belajar Ilmu Parenting dari Kisah Imam Besar Masjidil Haram