Mukjizat yang datang bersama dengan tongkat ini adalah kemampuan tongkat itu untuk berubah menjadi ular besar.
Saat itu, beliau menghadapi beberapa ahli sihir kepercayaan Firaun untuk beradu kesaktian dan untuk membuktikan mukjizat yang Nabi Musa sebut-sebutkan di depan wajahnya.
وَأَنْ أَلْقِ عَصَاكَ ۖ فَلَمَّا رَآهَا تَهْتَزُّ كَأَنَّهَا جَانٌّ وَلَّىٰ مُدْبِرًا وَلَمْ يُعَقِّبْ ۚ يَا مُوسَىٰ أَقْبِلْ وَلَا تَخَفْ ۖ إِنَّكَ مِنَ الْآمِنِينَ “’Dan lemparkanlah tongkatmu.’ Maka ketika dia (Musa) melihatnya bergerak-gerak seakan-akan seekor ular yang (gesit), dia lari berbalik ke belakang tanpa menoleh. (Allah berfirman), “Wahai Musa! Kemarilah dan jangan takut. Sesungguhnya engkau termasuk orang yang aman.” (QS Al-Qasas: 31)BACA JUGA: Buah Khuldi Seperti Apa? Begini Penjelasan Kisah Adam dari Dua Sudut Pandang, Al-Quran dan Alkitab
Dari tongkat ini pula, Nabi Musa dapat menyelamatkan kaumnya dari kekeringan panjang di Mesir yang semula disebut sebagai ‘tanah yang dijanjikan’.
Mukjizat ini memberikan 12 mata air kepada Bani Israil dan mencegah kaum itu saling berebut dan terpecah.
وْمِهِ فَقُلْنَا اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْحَجَرَ ۖ فَانْفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا ۖ قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ مَشْرَبَهُمْ ۖ كُلُوا وَاشْرَبُوا مِنْ رِزْقِ اللَّهِ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ “Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: ‘Pukullah batu itu dengan tongkatmu.’ Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan.” (QS Al-A’raf: 160)BACA JUGA: Ringkasan Kisah Abu Bakar Ash Shiddiq yang Kebijaksanaannya Sudah Terlihat Sejak Usia Belia
Dan yang plang terkenal dari cerita Nabi Musa singkat mengenai mukjizat tongkatnya ini adalah kisah tentang terbelahnya Laut Merah dan tenggelamnya Firaun beserta pasukannya di tengah laut itu.
Kisah ini terjadi saat Nabi Musa merencanakan pelarian dari kemarahan Firaun yang berniat membantai kaumnya.
Nabi Musa memohon pertolongan kepada Allah SWT untuk menghindari pengejaran yang dilakukan Firaun.
Kisah ini tertulis, pada Al-Quran surah Thaha ayat 77-78, yang berbunyi:
وَلَقَدْ أَوْحَيْنَا إِلَىٰ مُوسَىٰ أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِي فَاضْرِبْ لَهُمْ طَرِيقًا فِي الْبَحْرِ يَبَسًا لَا تَخَافُ دَرَكًا وَلَا تَخْشَىٰ.فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ بِجُنُودِهِ فَغَشِيَهُمْ مِنَ الْيَمِّ مَا غَشِيَهُمْ “Dan sungguh, telah Kami wahyukan kepada Musa, “Pergilah bersama hamba-hamba-Ku (Bani Israil) pada malam hari, dan pukullah (buatlah) untuk mereka jalan yang kering di laut itu, (engkau) tidak perlu takut akan tersusul dan tidak perlu khawatir (akan tenggelam).” (QS Thaha: 77-78). BACA JUGA: Kisah Teladan Sahabat Nabi: Zubair bin Awwam, Panglima Perang sekaligus Pengawal Pribadi RasulullahDari cerita Nabi Musa singkat di atas, kita kembali diingatkan oleh kebesaran serta keadilan yang Allah SWT miliki.
Dengan kekuasaan-Nya, Allah SWT memberikan risalah kepada Nabi Musa untuk disampaikan kepada Firaun beserta umatnya.
Namun, hingga akhir hidupnya yang tersapu ombak Laut Merah, Firaun tetap kukuh dan tidak mau bertobat dan meminta pengampunan Allah SWT.
Kisah ini mengingatkan kita untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT, beriman kepada-Nya, dan taat kepada rasul-Nya.
Semoga kita termasuk orang-orang yang beriman dan bertakwa. Aamiin. (*)