Namun, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis apakah aman untuk berolahraga dan jenis olahraga apa yang sesuai.
Selain itu, hindari olahraga yang terlalu berat seperti squat, karena dapat membahayakan kesehatan tulang. Pasalnya, kondisi fisik lansia tidak sebagus mereka yang masih muda.
Spesialis geriatri juga dapat merekomendasikan agar penderita osteoporosis menjalani terapi fisik.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan dan menjaga kelenturan, keseimbangan, dan kemampuan motorik.
2. Pastikan bahwa orang yang lebih tua menggunakan obat yang diresepkan
Kamu harus memastikan bahwa orang lanjut usia yang menderita osteoporosis secara teratur minum obat yang diresepkan oleh dokter. Baik obat non-hormonal maupun non-hormonal.
Obat-obatan yang diresepkan oleh dokter untuk penderita osteoporosis ditujukan untuk memperkuat tulang dan persendian mereka.
Selain itu, kamu juga perlu memperhatikan apakah mengonsumsi obat resep atau suplemen makanan memengaruhi kondisi tulang atau tidak.
3. Mengikuti diet sehat
Menurut laporan dari situs resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC), lansia pengidap osteoporosis perlu mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang cukup.
Contohnya termasuk salmon, tahu, sayuran berdaun hijau tua, kaldu tulang, dan susu atau yogurt yang diperkaya dengan vitamin D.
Oleh karena itu, kamu perlu memberi tahu mereka tentang pola makan sehat dan jenis makanan apa yang harus dimakan.
4. Berhenti merokok
Lansia yang masih memiliki kebiasaan merokok perlu disadarkan bahwa merokok dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Termasuk menimbulkan gejala osteoporosis, yang memburuk menjadi kanker.
Juga, berhentilah merokok jika kamu memiliki kebiasaan ini. Akibatnya, merokok dapat memperlambat pertumbuhan tulang baru, sedangkan pada wanita merokok dapat menurunkan kadar estrogen.
5. Mengurangi risiko jatuh pada lansia