RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Bupati Pekalongan Fadia Arafiq meresmikan Gedung baru Perpustakaan Umum Daerah yang ramah disabilitas. Peresmian didampingi langsung oleh perwakilan Perpustakaan Nasional mewakili Plt. Kepala Perpustakaan Nasional Deni Kurniadi selaku Pustakawan Nasional RI sekaligus Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Periode 2020 s.d 2022.
Peresmian Gedung baru senilai Rp 5,2 miliar ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan rangkaian bunga. Kemudian dilanjutkan dengan peninjauan lokasi Gedung baru Perpustakaan Daerah, Dalam kesempatan itu juga diisi dengan seminar literasi di Halaman setempat.
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menyampaikan bahwa peresmian gedung baru perpustakaan. Dimana gedung ini memang sangat bagus dan megah sekali.
"Gedung baru ini ramah disabilitasnya, jadi siapapun, disabilitas maupun yang lainnya bisa datang ke sini dengan mudah. Dan juga ada fasilitas untuk anak-anak bermain pun ada. Jadi kita buat perpustakaan ini jadi tempat yang menyenangkan, bukan hanya sekadar belajar, tapi juga berdiskusi di sini," katanya.
Untuk meramaikan sekaligus menumbuhkan minat baca, mungkin akan membuat kegiatan-kegiatan seperti perlombaan, mewarnai, lomba macam-macam. Sehingga mereka biar datang dulu ke sini, lihat dulu gedungnya, baru dia akan suka. Karena kalau dengar kata perpustakaan pikirannya pasti belajar aja.
"Tapi kalau lihat tempatnya nyaman seperti ini insyaallah orang yang gak suka membaca pun jadi suka."
Sementara Kepala Dinas Arpus Kabupaten Pekalongan, Supriyatno menyampaikan untuk gedung baru terdiri dari dua lantai, yang juga terdapat fasilitas ramah anak juga ramah disabilitas.
"Tentu sarprasnya juga ramah untuk anak-anak ada APE, ada permainan-permainan yang lain, kemudian juga untuk disabilitas kita menyediakan sarana transportasi, yang biasanya gedung-gedung tidak ada kursi roda, kami ada. Kemudian untuk tuna netra, kita juga punya koleksi buku-buku braille, kemudian yang dari video juga ada. Ini juga ada fasilitas WiFi gratis yang bisa diakses untuk pengunjung," jelasnya.
Sedangkan pelayanan perpustakaan dibuka seusai jam kerja, mulai 07.30 - 16.00 wib. Kemudian koleksi buku untuk yang fisik sekarang ada 45-an ribu. Kalau digital itu ada 12-an ribu.
"Kalau buku otomatis ada tahun buku lama, ada baru, itu masih dikumpulkan semua, karena itu aset, kecuali kalau rusak itu mungkin ada penghapusan. Tapi kalau masih ada bukunya, ya masih kita simpan dan pinjamkan. Bahkan kita punya naskah kuno. Itu dari zaman dahulu kala. Tulisannya tulisan Jawa. Maka dari itu tadi memberi apresiasi kepada yang menyimpan naskah kuno dan diberikan kepada kita. Nah itu belum kita terjemahkan." imbuhnya.
"Untuk penyimpanan, saya kira kita alih mediakan dulu nanti, kemudian untuk fisiknya kita simpan di lemari tentu dengan alat-alat khusus, kemudian pemberian semacam bahan bahan untuk mengawetkan," tandasnya.