Artinya : Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan kesedihan, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan utang dan tekanan orang-orang.
Ustaz Abdul Somad menganjurkan jama'ah untuk membaca doa tersebut dengan dibarengi meresapi maknanya.
Selain dengan berdoa, ulama lulusan Al-Azhar itu juga menegaskan agar kita selalu berikhtiar.
Sebab kata beliau orang yang beroda saja tanpa ikhtiar itu bohong, sedangkan orang yang ikhtiar saja tanpa berdoa adalah orang yang sombong.
Ustaz Abdul Somad mencontohkan salah satu kisah tentang Siti Hajar (Istri Nabi Ibrahim AS) yang menemukan air zam-zam.
Sebelum air zam-zam itu muncul, dikisahkan Siti Hajar terlebih dahulu berikhtiar mencari air dari bukit safa sampai bukit marwah sampai 7 kali.
Setelah berdoa dan berikhtiar barulah atas izin Allah kaki Nabi Ismail yang masih kecil menghentak ke tanah dan muncullah air yang menyegarkan.
Dari kisah tersebut bisa diambil pelajaran jika ingin mencapai sesuatu kita perlu terlebih dahulu berdoa dan berikhtiar secara beriringan.
Penutup pintu rezeki
"Allah tidak merubah rezeki itu, Kita yang merubah karena perbuatan maksiat," kata Ustaz Abdul Somad.
Beliau menjelaskan bahwa meskipun sudah rezeki sudah diatur, namun ada potensi Allah menutup pintu rezeki sebab perbuatan kita sendiri.
Kemudian Ustaz Abdul Somad mengutip QS. Al-A'raf ayat 96 yang berbunyi :
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَArtinya : Kalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.