KAJEN,RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Dihajar tebing longsor setinggi 15 meter, bangunan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Salafiyah Desa Winduaji di Desa Winduaji, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, rusak parah.
Dua ruang kelas, ruang guru, ruang serbaguna, dapur dan gudang yang didalamnya ada toilet guru hancur diterjang longsor. Akibatnya, proses belajar mengajar di MIS Desa Winduaji tak bisa dilaksanakan secara tatap muka. Proses belajar dilakukan secara daring.
Tak hanya merusak bangunan sekolah, longsor juga mengakibatkan buku pelajaran dan meja kursi di sekolahan ini rusak dan tidak bisa digunakan. Bahkan, warung di dekat sekolahan ini ikut rusak parah dihajar longsor.
Untuk membersihkan material longsor berupa tanah dan lumpur, pihak sekolah termasuk murid dibantu warga sekitar dan para relawan melakukan kerja bakti di sekolahan ini. Diperkirakan, pembersihan material longsor dan puing-puing bangunan sekolah yang rusak akan memakan waktu sekitar dua pekan.
Baca juga:Toko dan Sekolah di Desa Winduaji Kabupaten Pekalongan Rusak Dihajar Longsor
Kepala MI Salafiyah Desa Winduaji, Jafar Hamzah, Jumat, 9 Februari 2024, mengatakan, longsor hingga menghancurkan MIS Winduaji terjadi pada hari Minggu, 4 Februari 2024, sekitar pukul 15.00 WIB. Menurutnya, tebing setinggi 15 meter lebih di dekat bangunan sekolah longsor hingga menghajar bangunan sekolah.
"Beberapa hari sebelum longsor intensitas hujan tinggi," kata dia.
Pada hari Minggu itu, hujan mulai jam 13.00 WIB. Kata dia, hujan sangat lebat disertai angin kencang. Longsor, lanjut dia, terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.
"Ada tiga titik longsor di daerah kami, termasuk satu titik itu di MI Salafiyah Winduaji Paninggaran Kabupaten Pekalongan," terang dia.
Akibat longsor itu, bangunan sekolah rusak parah. Yakni dinding dan atap dua ruang kelas yakni kelas 2 dan kelas 5 hancur, ruang guru rusak berat lantaran dinding dan plafonnya rusak, ruang serbaguna, dapur dan gudang yang didalamnya ada toilet guru juga mengalami rusak berat.
Baca lagi:Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan Dihajar Longsor, Sekolah dan Rumah Warga Rusak
"Untuk sementara ini, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring, tidak tatap muka, sambil menunggu ruangan dibersihkan dan longsopr sosolan tidak terjadi," katanya.
Disebutkan, intensitas hujan di wilayahnya masih tinggi. Hujan biasanya turun jam 12.00 WIB ke atas. Sehingga potensi longsor susulan masih memungkinkan terjadi. "Semoga tidak ada longsor susulan yang akan memberatkan sekolah kami," harap dia.
Ditambahkan, kegiatan belajar mengajar secara daring akan dilakukan sampai dengan ruangan kelas bisa digunakan sementara. "Walaupun tidak sempurna, kita perbaiki seadanya dulu dan tutup dinding yang jebol. Kerugian kita belum bisa menghitung, namun untuk renovasi saja di atas Rp 200 juta," kata dia.