Karena selain mempelajari dan concern di bidang parenting, dr Aisah Dahlan juga mengalaminya sendiri. Beliau juga membagikan pengalaman selama mendidik anak laki-laki.
"Saya sering melihat ibu-ibu (mengalami tantangan dalam menghadapi anak laki-laki), termasuk saya. Mau menasihati lanang (nama anak laki-laki dr. Aisah). "Lanang ibu mau bicara", pas dia liat saya matanya dia begini gayanya bu (yang terlihat cuek). tutur dr Aisah membagikan pengalamannya.
Jadi memang ada karakter pada anak laki-laki yang kurang suka saling bertatapan saat dinasehati.
Terkait karakter anak laki-laki ini dr Aisah menjelaskan bahwa, sikap tidak mau ditatap bukanlah bentuk anak membangkang atau tidak sopan. Melainkan memang seorang anak laki-laki tidak kuata saat harus menatap mata orang tuanya.
Sehingga dr Aisah pun memberi tips, "Maka kalau kita mau bicara sama anak laki-laki, dan kita berharap anak laki-laki melihat kita. Kita tunduk, kita ambil kertas tulis. Dia pasti liat kita nulis."
3. Fokus pada Satu Pembahasan
Tips selanjutnya yang dibagikan dr Aisah Dahlan adalah, saat menasehati anak laki-laki usahakan langsung ke intinya, tidak bertele-tele. Dan perhatikan juga topik pembahasan dengan anak laki-laki.
Usahakan setiap kali musyawarah, fokuslah pada satu pembahasan pokok hingga benar-benar tuntas dan ketemu jalan keluarnya. Jangan gampang mengganti topik.
Karena laki-laki berbeda dengan perempuan, “Kalau kita lihati anak laki-laki, dan anak laki-laki tidak melihat kita, kita tidak usah marah. Ngomong saja, tapi ibu bicara sama anak laki-laki topik tidak boleh diganti-ganti. Laki-laki sulit begitu. Laki-laki tidak bisa begitu, itu perempuan bisa begitu,” ungkap dr Aisah Dahlan.
BACA JUGA:Cara Berucap yang Baik pada Anak, Begini Tips Parenting menurut dr Aisah Dahlan
4. Beri Jeda
Dokter Aisah Dahlan memberikan cara dalam menasehati anak laki-laki itu perlu adanya jeda. Misal sudah 10 menit maka selingi dengan jeda. Beliau juga menyarankan para orang tua untuk anak mengulang apa yang telah diucapkan.
Waktu jeda ini untuk memastikan apa yang kita sampaikan bisa ditangkap dan di pahami anak. Tanyakan pada anak, "Paham nak? Ngerti nak?"
Untuk lebih memastikan, boleh juga menyuruh anak untuk mengulangi apa yang tadi disampaikan orang tua kepadanya.