BACA JUGA:Hukum Mencintai Istri atau Suami Orang menurut Ustaz Abdul Somad
Dengan mengingat kematian kita juga akan berfikir ulang apabila ingin berbuat maksiat dan menyalahi syariat.
Menurut Ustaz Abdul Somad alasan itulah yang menyebabkan mengapa Nabi Muhammad SAW menyebut uban sebagai cahaya di hari kiamat.
Hal yang disampaikan oleh Ustaz Abdul Somad terssebut senada dengan pendapat Sayyid Abdullah Al-Haddad, dilansir dari Nu Online Sayyid Abdullah Al-Haddad dalam kitabnya mengatakan:
والشيب مُذَكِّرٌ، أي مذكر بقرب الأجل، وَطَيِّ بساط الأمل، وَمُؤْذِنٌ بقرب الرحيل، وسرعة التحويل. ويقال: الشيب مظنة الأجل، وطريدة الأمل ويقال أيضا: ما أقبح غشيان اللَّمَم إذا ألم الشيب باللِّمَمArtinya: Rambut uban (faktor usia) itu merupakan pengingat akan dekatnya ajal, tertutupnya jalan cita-cita dan angan-angan. Ia juga menandakan masa ‘berangkat’ sudah dekat, dan tidak lama lagi akan berpindah. Ada pula yang mengatakan bahwa rambut uban merupakan pertanda tibanya ajal dan penghapus cita-cita. Sebuah pepatah mengatakan ‘Alangkah buruknya perbuatan dosa betapa pun kecilnya bila rambut telah mulai beruban.
Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ketika rambut sudah tumbuh uban karena faktor usia, alangkah baiknya kita segera menata kehidupan agar bisa menjadi lebih baik.
BACA JUGA:Batal atau Tidak? Ternyata Begini Hukum Mengelap Air Wudhu dengan Handuk Menurut Ustaz Abdul Somad
Sehingga dapat meraih kedudukan yang baik di akhirat kelak.
Demikian penjelasan Ustaz Abdul Somad tentang larangan mencabut uban. Semoga bermanfaat.(*)