"Kalau kita masukan sekolah yang kurikulumnya tidak ramah dengan perkembangan pada otak anak ini akan terjadi satu sambungan dan suatu pemaksaan," jelas dr Aisah Dahlan.
Kemudian beliau menyebutkan, bahwa "Otak besar kita ini dan otak kecil, dia (otak) terbagi dua, kanan dan kiri," ungkapnya.
Kedua bagian otak kanan dan otak kiri ini memiliki fungsi yang berbeda. Pada otak kiri, berfungsi untuk menghitung, kemampuan bahasa, keteraturan, detil, semuanya itu kerja kiri.
Sedangkan otak kanan lebih pada otak kreatifitas yang berfungsi saat anak bermain, imajinasi anak, warna, musik, dan sejenisnya.
Belum lagi adanya perbedaan fungsi otak yang dipengaruhi oleh gender anak. Pada perkembangan sel otak anak laki-laki dan perempuan berbeda.
"Anak perempuan dari 0 hari sampai 6 tahun itu otak kiri-kanannya seimbang sambungannya. Perempuan itu dari 6 tahun otak kiri-kanannya sudah seimbang, otak analisa dan otak kreativitasnya itu sudah seimbang," kata dr Aisah Dahlan.
Maka dari itu saat dimasukkan ke dalam PAUD, atau TK, kemudian mulai diajarkan menganalisa benda atau melibatkan kreativitasnnya, anak perempuan cenderung lebih bisa mengikuti.
Berbeda dengan anak laki-laki yang di usia 0 sampai 6 tahun otak kanannya lebih cepat berkembang daripada otak kiri.
"Laki-laki ternyata yang dari 0 hari baru lahir ni sampai 6 tahun yang berkembang duluan sambungan-sambungan otaknya di kanan," tutur dr Aisah Dahlan.
BACA JUGA:Mau Bikin Anak Bisa Istiqomah hanya Lewat Ucapan? Simak Tips Parenting dr Aisah Dahlan Berikut Ini
Maka dari itu, mulai usia 3 tahun anak perempuan lebih mudah saat di hari baca tulis dan berhitung. Sedangkan pada anak laki-laki mereka masih fokus pada aktivitas bermain.
Dampak Menyekolahkan Anak Terlalu Dini
Mengenai hal ini dr Aisah Dahlan menyebutkan bahwa jika hendak memasukkan anak laki-laki ke sekolah yang kurikulumnya cukup ketat dan mengharuskan anak belajar membaca menghitung sejak dini, maka bisa membuat anak tertekan.
"Nih kasihan nih anak laki-laki ini. Apalagi kalau belajarnya cuman pakai buku doang, tidak ada alat peraga," tutur dr Aisah Dahlan.
Ketidaksiapan dan ketidaksesuaian perkembangan otak dengan aktivitas anak dapat berpengaruh pada otak anak. Perlu benar-benar diperhatikan kebutuhan anak, seperti tadi yang sudah dijelaskan bahwa ada perbedaan perkembangan otak pada anak laki-laki dan perempuan.