Korban Banjir Bandang Wangandowo Trauma, Polwan Polres Pekalongan Berikan Trauma Healing

Selasa 19-03-2024,10:38 WIB
Reporter : Hadi Waluyo
Editor : Dony Widyo

KAJEN,RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID – Pasca banjir bandang yang menyapu Desa Wangandowo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan, banyak korban banjir bandang mengalami trauma.

Banjir bandang yang menyapu desa ini baru kali pertama terjadi. Pengalaman pertama mereka menghadapi banjir bak tsunami. Rumah-rumah hancur. Mobil, motor dan perabotan rumah hanyut. Orang-orang pun terseret arus banjir yang deras.

Pengalaman pahit itu membuat korban terdampak banjir bandang Wangandowo trauma. Jika hujan dengan intensitas tinggi dan genangan air mulai menggenangi desa mereka, rasa trauma itu pun kian menjadi.

Bagimana rasa trauma itu menyelimuti korban banjir bandang tampak saat hujan deras akhir pekan lalu. Akibat genangan air yang memasuki pemukiman warga lantaran tingginya intensitas hujan, banyak warga trauma hingga pingsan.

Untuk mengurangi rasa trauma korban banjir bandang di Desa Wangandowo, Polres Pekalongan menerjunkan polisi wanitanya (polwan) untuk memberikan trauma healing kepada para korban terdampak banjir. 

Baca juga:Polres Pekalongan dan Bhayangkari Cabang Pekalongan Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang Wangandowo

“Ini merupakan bentuk kepedulian Polri, khususnya para Polwan," kata Kabag SDM Polres Pekalongan Kompol Guntur Tri Harjani, Selasa, 19 Maret 2024.

Dengan memberikan trauma healing itu, diharapkan bisa memberikan penyembuhan untuk mengatasi gangguan psikologis para korban banjir, utamanya untuk anak-anak di lokasi terdampak banjir bandang tersebut.

Para Polwan mewujudkannya dengan cara memberikan hiburan kepada warga setempat, khususnya anak-anak agar trauma pasca bencana bisa terobati. Sehingga mereka tidak takut lagi untuk beraktivitas secara normal.

“Kami ajak mereka bermain sambil bernyanyi, sehingga dapat mengurangi rasa jenuh dan syok," ucapnya. 

Selain itu, motivasi juga diberikan kepada para anak-anak agar tetap semangat, tidak berputus asa dan selalu berdoa agar semuanya dapat cepat pulih kembali.

Dijelaskan, melalui trauma healing ini, pihaknya ingin mengembalikan keceriaan anak-anak setelah dilanda banjir. Dengan demikian, harapannya mereka melupakan banjir yang telah terjadi belum lama ini serta melakukan antisipasi.

Kompol Guntur menambahkan, trauma healing dapat menjadi langkah rehabilitasi yang tepat bagi para korban bencana untuk bisa menyembuhkan diri dari tragedi memilukan pasca bencana.

Kategori :