Peserta Aksi Buruh di DPRD Kabupaten Pekalongan Nyaris Pingsan, Ini Reaksi Polwan Polres Pekalongan

Peserta Aksi Buruh di DPRD Kabupaten Pekalongan Nyaris Pingsan, Ini Reaksi Polwan Polres Pekalongan

Polwan Polres Pekalongan mengevakuasi peserta aksi buruh di DPRD Kabupaten Pekalongan yang nyaris pingsan.-Hadi Waluyo-

KAJEN,RADARPEKALONGAN.CO.ID - Perjuangan korban PHK PT Dupantex terus berlanjut. Sudah beberapa bulan mereka tidak memperoleh penghasilan setelah pabrik tekstil tempatnya bekerja ditutup oleh pemiliknya.

Ada 886 orang yang menjadi korban PHK PT Dupantex. Rata-rata mereka sudah bekerja di atas 20 tahun. Sebagian besar usianya tak muda lagi. Oleh karenanya, paska di-PHK mereka sudah sulit bertarung untuk mendapatkan pekerjaan baru di bidang yang sama. 

Sulastri (49), salah satu korban PHK, menyatakan, sudah bekerja di PT Dupantex selama 25 tahun. Sejak usianya sekitar 20 tahun. Pabrik itu berdiri sekitar tahun 1991.

"Ada juga yang sudah bekerja selama 30 tahun. Rata-rata sudah di atas 20 tahun masa kerjanya," kata dia.

Di usianya yang sudah tak muda lagi, ia mengaku akan menggunakan uang pesangon untuk modal usaha, apakah berjualan atau apapun yang bisa dilakukannya nanti.

"Mpun sepuh, kerja di pabrik lainnya akan sulit. Paling di rumah. Jika pesangon nanti cair bisa buat modal usaha," kata dia.

Baca juga:Massa Buruh Korban PHK PT Dupantex Geruduk Gedung DPRD Kabupaten Pekalongan, Ini Tuntutannya

Ia harus tetap membantu suaminya mencari nafkah, karena pekerjaan suaminya hanya tukang batu. "Anak-anak juga masih kecil," ungkap dia.

Mereka pun terus berjuang agar hak-haknya paska di-PHK bisa dipenuhi oleh pengusaha. Salah satunya dengan menggelar aksi di DPRD Kabupaten Pekalongan, Rabu, 26 Juni 2024. Harapannya, para wakil rakyat ini bisa ikut memperjuangkan nasib mereka. 

Meski cuaca Kota Kajen cukup panas, tak menyurutkan semangat mereka untuk memperjuangkan hak-haknya. Tak sedikit dari peserta aksi itu adalah kaum ibu. Mereka ikut berjuang tanpa mengenal lelah dengan sisa-sisa tenaga yang ada.

Saat orasi oleh korlap, ada seorang ibu warga Slamaran yang merupakan peserta aksi mengalami kram pada perut dan kaki, sehingga menyebabkan ibu tersebut terjatuh dan nyaris pingsan. Beruntung, para Polwan Polres Pekalongan yang mengamankan jalannya aksi segera menangkap dan membopongnya ke tempat aman. 

Para Polwan tersebut segera memberikan minum dan juga makanan ringan. Pihak kepolisian pun segera memanggil ambulan guna penanganan lebih lanjut untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Dalam mengamankan aksi buruh tersebut, ratusan personel Polres Pekalongan dikerahkan. "Sebanyak 137 personel kita libatkan dalam pengamanan baik Polwan maupun Polki," ujar Kabag Ops Polres Pekalongan Kompol M Farid Amirullah.

Kompol Farid menegaskan kepada seluruh anggota pengamanan untuk melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Tidak hanya itu saja, sikap humanis ditunjukkan oleh seluruh personel pengamanan, tak terkecuali Polwan yang tergabung dalam tim negosiator. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: