Kenalkan Produk Lokal, SMP Negeri 1 Siwalan Kunjungi Kampung Tahu

Jumat 17-05-2024,16:01 WIB
Reporter : Malekha
Editor : Dony Widyo

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Dalam rangka mengenalkan keberadaan produk lokal yang nantinya para siswa bisa mempraktekannya, SMP Negeri 1 Siwalan melakukan kunjungan ke kampung tahu.

Kegiatan kunjungan ini merupakan projek P5 dalam implementasi pelaksanaan kurikulum Merdeka.

P5 merupakan proyek pengembangan karakter pelajar untuk dapat hidup dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Menyatukan nilai-nilai Pancasila dengan kehidupan sehari-hari menjadi salah satu upaya untuk membangun generasi muda yang kuat serta berintegritas.

Hal tersebut yang menjadi tujuan dari proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) yang dilakukan oleh SMP Negeri 1 Siwalan. Kali ini siswa dari SMP Negeri 1 Siwalan. Kegiatan P5 saat ini adalah pembuatan tahu. 

BACA JUGA:75 Persen Lulusan SMK Muhammadiyah Kedungwuni Diterima di Dunia Industri dan Dunia Usaha

BACA JUGA:Workshop Moderasi Beragama dan Halal Bihalal MGMP PAI Kabupaten Pekalongan

 Sebelum mempraktikkan membuat tahu, para siswa diajak observasi di tempat/pabrik pembuatan tahu. Tempat yang dikunjungi adalah desa Babalanlor sebagai pusat pembuatan tahu yang terkenal di kabupaten Pekalongan. Desa ini sebagian besar warganya membuat tahu. Selain membuat tahu, para warga juga membuat produk lain yang berasal dari tahu yaitu es kopyor tahu. Limbahnya juga didaur ulang menjadi pupuk kompos. Dengan keberhasilan desa tersebut dalam membuat tahun dan produk lainnya, para siswa kita ajak ke sana untuk belajar pada ahlinya. 

Kepala SMP Negeri 1 Siwalan Jumadi, S. Pd., M.SI menyebutkan bahwa para siswa dibagi menjadi dua tahap, tiap tahap dibagi menjadi 3 kelompok. Yang dipelajari di Kampung tahu tersebut adalah: mmbuat tahu, membuat es kopyor tahu, dan daur ulang limbah tahu.

“Kegiatan tersebut merupakan proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) dengan mengusung tema kewirausahaan. Sehingga para siswa diajak ke kampung tahu untuk bisa menyaksikan secara langsung bagaimana proses pembuatan tahu dan juga pengolahan limbah tahu” ungkapnya.

Oleh karena itu dalam kunjungan tersebut para siswa diajak untuk melihat bagaimana pembuatan tahu dari awal hingga menjadi tahu.Para siswa melihat proses pengolahan sampah yang dilakukan di wilayah tersebut mulai dari pemisahan, antara sampah plastik dan nonplstik atau organik. Sampah organik dibuat pupuk kompos, sedang yang sampah plastik dibuat kerajinan sebuah kerajinan. Dan tidak hanya itu siswa juga dikenalkan dan diajarkan bagaimana membuat sebuah inovasi yakni es kopyor dari sari kedelai atau cikal bakal tahu serta siswa dapat mencicipi es kopyor yang sudah dibuatnya. Pada akhir kegiatan siswa kemudian dikumpulkan di aula dan diperlihatkan video sejarah berdirinya desa wisata kampung tahu.

Siswa terlihat senang dan sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Saat kegiatan di kampung tahu ada guide yang menjelaskan dan mengantarkan siswa-siswi ke tempat pembuatan tahu, pengolahan tahu, dan juga pembuatan es kopyor tahu. Siswa bernama Okta mengaku senang karena dapat belajar dan berkunjung secara langsung ke kampung tahu 

“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi saya dan teman-teman karena bisa belajar dan mengenal proses pembuatan tahu, mengelola sampah dan membuat es kopyor tahu” imbuh Jumadi.

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dalam membentuk generasi muda yang berinovasi. Melalui pengalaman langsung dan interaksi dengan masyarakat diharapkan siswa dapat lebih memehami serta menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka.

Bapak Wawan, salah satu guru pendamping P5 menyampaikan bahwa dari hasil kegiatan ini nantinya akan diimplementasi di sekolah. Siswa sudah punya gambaran dalam membuat tahu dan mengelola limbahnya. (Mal)

Kategori :