Isak Tangis Warnai Pemakaman Bayi Yang Dibunuh Ayah Kandungnya, Keluarga Korban Tuntut Pelaku Dihukum Berat

Kamis 22-08-2024,17:33 WIB
Reporter : Hadi Waluyo
Editor : Dony Widyo

KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Isak tangis warnai pemakaman Muhammad Zahfran Alfarizki, bayi yang dibunuh ayah kandungnya sendiri.

Jenazah Muhammad Zahfran Alfarizki, bayi berumur dua bulan yang dibunuh ayah kandungnya sendiri, dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Mejasem, Rabu malam, 21 Agustus 2024, sekitar pukul 23.00 WIB. 

Korban bayi malang ini dimakamkan setelah diotopsi di RSUD Kraton.

Sebelum dimakamkan, jenazah disemayamkan di rumah duka di RT 01 RW 01, Dusun Mejasem Lor, Desa Mejasem, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan. 

Isak tangis pihak keluarga dan warga pecah saat kedatangan mobil pembawa jenazah bayi tiba. Korban merupakan anak semata wayang dari FR (23), istri dari Nur Fadhilah (27). Di keluarga, korban merupakan cucu pertama. 

Setelah disemayamkan dan disholatkan, sekitar pukul 23.00 WIB, korban dimakamkan di tempat pemakaman umum setempat. 

Ibu korban FR (23) tampak beberapa kali pingsan. Kakek korban pun syok dan tak kuasa menahan kesedihannya.

Baca juga:Seorang Ayah di Pekalongan Tega Cekik Bayi 2 Bulan Hingga Tewas, Ini Pemicunya Berdasarkan Penuturan Pelaku

Kades Mejasem Sudarto mengatakan, korban langsung dimakamkan malam itu juga usai proses otopsi selesai dilakukan. "Pihak keluarga minta malam ini langsung dimakamkan usai otopsi selesai," kata dia, usai menjemput jenazah korban di RSUD Kraton, Rabu malam.

Paman korban, Karsono, mengatakan, korban malam itu langsung dimakamkan usai otopsi atas kesepakatan keluarga. 

"Kasihan jika lama-lama sejak pagi tadi. Kakeknya (ayah FR), yang datang dari Jakarta juga sudah melihat kondisi cucunya yang terakhir kali. Itu cucu pertama," kata Karsono.

Karsono mengatakan, pelaku Nur Fadhilah (27), yang juga ayah kandung dari bayi malang itu, selalu menutup diri saat saudara dan kerabat berkunjung ke rumah. 

"Orangnya tertutup, kalau kedatangan saudara dan kerabat lebih banyak diam," kata Karsono.

Rasa kecewa pihak keluarga pada pelaku yang juga ayah korban, tidak bisa ditutupi. Paman korban lainnya, Kuswandi, meminta pihak kepolisian untuk menghukum pelaku seberat-beratnya. 

"Dia harus dihukum seberat-beratnya, karena berbuat keji dengan anaknya sendiri. Saya tidak terima, biar tahu rasa dihukum seberat-beratnya," ujar dia.

Kategori :