Ayat ini menegaskan sifat Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang selalu memberikan kasih sayang-Nya kepada seluruh makhluk.
Dalam jawaban Allah SWT, terlihat betapa Allah SWT menghargai setiap kali hamba-Nya mengagungkan dan menyadari kebesaran kasih sayang-Nya.
Ketika kita melanjutkan dengan membaca "Maliki Yaumiddin," Allah pun menjawab, "Hamba-Ku telah memuliakan-Ku."
Ayat ini mengakui kekuasaan Allah SWT sebagai Raja di Hari Pembalasan, yang memiliki otoritas penuh atas segala sesuatu.
Di sinilah keimanan seorang hamba diuji, di mana ia mengakui bahwa hanya Allah SWT yang berhak memberikan keputusan di akhirat nanti.
Pada puncak surat ini, ketika kita membaca "Iyyaka Na'budu Wa Iyyaka Nasta'in," Allah berfirman, "Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku."
Ayat tersebut menjadi momen kunci di mana kita menegaskan bahwa hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepada Allah kita memohon pertolongan.
Inilah inti dari hubungan hamba dengan Allah SWT, yang mana hal tersebut merupakan sebuah ikatan perjanjian yang menjadi dasar segala bentuk ibadah dan permohonan.
Keutamaan Membaca dan Mengamalkan Surat Al Fatihah
Banyak ulama yang mengijazahkan surat Al Fatihah karena diyakini bisa menjadi wasilah (perantara) terkabulnya doa.
Yang perlu diperhatikan dalam mengamalkan surat Al Fatihah ini adalah pemahaman terhadap setiap ayat yang dibaca.