"Kami mengajukan klaim dengan jumlah tertentu, tapi ada beberapa yang tertunda. Namun, kami tetap diskusikan dan lengkapi data yang dibutuhkan untuk diajukan kembali," ungkap dr. Feria.
Ia menambahkan bahwa kendala ini kerap terjadi pada pasien dengan perawatan panjang. Misalnya, ada pasien yang biaya perawatannya sudah mencapai Rp150 juta dan masih membutuhkan hemodialisis, tetapi klaim BPJS hanya mencakup perawatan dalam satu episode tertentu.
"Pasien ini tidak mungkin dipulangkan karena masih butuh perawatan. Kami sudah mencoba merujuknya ke rumah sakit di Yogyakarta dan Semarang, tapi belum ada yang bisa menerima. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami sebagai rumah sakit yang mengemban amanat dari Pemda," jelasnya.
Meski menghadapi berbagai kendala finansial, RSUD Kalisari Batang tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan bantuan dari dana cukai, turut membantu rumah sakit dalam menjalankan fungsinya sebagai penyedia layanan kesehatan utama di Batang.