Disway award
iklan banner Honda atas

Dampak Bias Recency yang Wajib Kamu Tahu dalam Investasi!

Dampak Bias Recency yang Wajib Kamu Tahu dalam Investasi!

Dampak Bias Recency yang Wajib Kamu Tahu dalam Investasi--

3. Pengambilan Risiko yang Tidak Perlu

Efek bias recency dapat menyebabkan investor mengambil risiko yang tidak perlu, karena mereka terlalu fokus pada informasi terbaru tanpa melihat informasi riwayat terdahulu yang pernah terjadi.

Cara Mengatasi Efek bias Recency

1. Menggunakan Analisis Fundamental

Menggunakan analisis fundamental untuk mempertimbangkan informasi yang lebih lama dan lebih relevan sehingga membuat keputusan investasi dengan dasar yang kuat dan menjadi keputusan yang tepat.

2. Menggunakan Analisis Teknikal

Menggunakan analisis teknikal untuk mempertimbangkan pola harga saham dan tren pasar sehingga tidak terjadinya bias terhadap harga saham yang membuat keputusan jual beli terjadi kesalahan.

3. Menggunakan Strategi Investasi yang Jangka Panjang

Menggunakan strategi investasi yang jangka panjang untuk mengurangi dampak efek bias recency karena dengan pertimbangan yang panjang dan dapat melihat riwayat yang terjadi pada sahamnya.

BACA JUGA:Aspek Portofolio Investasi yang Wajib Diperhatikan dalam Pengelolaan Investasi

BACA JUGA:Strategi Investasi Jangka Panjang yang Wajib Kamu Tahu! Yuk Baca!

4. Menggunakan Diversifikasi Portofolio

Menggunakan diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko investasi bila terjadi penurunan salah satu saham maka ada aset atau kelas aset yang masih bisa diselamatkan dan mengurangi kerugian yang ada.

Tanda Terkena Jebakan Bias Recency

Investor akan membeli saham dengan singkat tanpa mempertimbangkan faktor lain karena adanya berita di pasar yang sifatnya belum tentu benar dan menghindari tren saham yang negatif.

Investor hanya berpandangan satu yakni dengan informasi yang baru terjadi di pasar saham cukup menggambarkan potensi saham dengan tidak menggali lebih lanjut tentang informasi itu.

Investor akan berdasar pada informasi yang positif saja tanpa adanya berfikir tentang risiko dari saham tren positif dan mengabaikan informasi lainnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: