Penghasilan Berapa agar Bisa Hidup Ideal di Kota Pekalongan? Yuk Simak Penjelasannya.
Hidup Ideal dengan Penghasilan Berapa di Kota Pekalongan Yuk Simak Penjelasannya.-redgreystock-
RADARPEKALONGAN.CO.ID - Berapa sih penghasilan yang ideal untuk hidup nyaman di Kota Pekalongan?. Yuk simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut ini.
Sebagai salah satu kota yang berada di provinsi Jawa Tengah, Kota Pekalongan dikenal dengan penduduknya yang sangat beragam dari sisi kondisi sosial ekonominya.
Meski banyak yang bilang demikian, juga banyak yang menyematkan kalimat bahwa hidup di Kota seperti Pekalongan mempunyai jaminan kualitas hidup yang cukuplah dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya.
Apa iya betul demikian?, Hal tersebut tentu tidak bisa serta merta dijawab dengan jawaban yang diambil dari satu faktor saja. Banyak hal lain terkait cukup atau tidaknya, ideal ataukah tidak. Lalu berapa sih besaran penghasilan yang ideal untuk hidup di Kota Pekalongan?
Bicara soal menjalani hidup, setiap orang pasti ingin punya kualitas hidup yang layak dan ideal. Terminologi kedua, yaitu “ideal” bagi setiap orang tentu punya definisi dan tolok ukur masing-masing.
BACA JUGA:Pelatihan Konten Promosi dan Pemasaran Produk Secara Online Bagi Pelaku Usaha di Kota Pekalongan
Tapi, terlebih dahulu untuk menyamakan pandangan tentang tolok ukur kehidupan ideal, yaitu ideal ini sekrupnya ditinjau dari aspek materi, khususnya pendapatan.
Nah sekarang pertanyaannya, berapa penghasilan yang ideal untuk meraih kehidupan nyaman ketika hidup di Jawa Tengah? Sementara di sisi lain, UMP Jawa Tengah pada tahun 2025 telah ditetapkan sebesar Rp2.169.349. Dengan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) tertinggi adalah Kota Semarang sebesar Rp3.243.969, dan UMK terendah adalah Kabupaten Banjarnegara sebesar Rp2.038.005. Ideal apa tidak dengan nominal segitu?
Kriteria pemenuhan kebutuhan masyarakat Indonesia telah dituangkan dalam bentuk UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang membahas tentang Kebutuhan Hidup Layak (KHL). UU tersebut kemudian diperjelas oleh Permenaker Nomor 18 Tahun 2022 yang didalamnya menyebutkan 7 komponen dari KHL, yaitu pangan (makanan dan minuman), perumahan, sandang, kesehatan, pendidikan, transportasi, serta rekreasi dan tabungan.
Berdasarkan kesepakatan Dewan Pengupahan Nasional, di dalam 7 komponen tersebut terdapat total setidaknya 78 item yang harus terpenuhi. Jadi secara garis besar menurut regulasi, seseorang bisa dikatakan hidupnya layak atau bisa kita sebut ideal apabila pendapatannya dapat memenuhi ketujuh komponen tersebut. Saya coba bahas satu per satu.
BACA JUGA:Berkeliling Pekalongan Bersama Keluarga, Dengan Promo Triple Treats Dari Aston Pekalongan Syariah
BACA JUGA:Kumpulkan Hampir 300Kg Sampah, Hotel Santika Pekalongan Jalankan Aksi Santika Sahabat Bumi
Biaya Kebutuhan Makan di Kota Pekalongan
Dalam menghitung kebutuhan makan, umumnya kita mengacu pada angka kecukupan gizi berdasarkan anjuran dari Permenkes, yaitu 2.100–2.500 kkal. Kebutuhan tersebut tentu didapatkan dari nasi, lauk-pauk, sayur, buah, dan jajanan pendukung. Pengeluaran untuk tiap kebutuhan tersebut kalau diakumulasikan secara harian di daerah Kota Pekalongan sekitar Rp30-50 ribu per hari.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

