iklan banner Honda atas

Revitalisasi Pabrik Garmen di Pemalang Serap 1.500 Pekerja

Revitalisasi Pabrik Garmen di Pemalang Serap 1.500 Pekerja

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendampingi Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komisaris Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, dalam peresmian kembali atau revitalisasi operasional pabrik garmen di Kabupaten Pemalang, Jumat 19 Desember 202-istimewa-

PEMALANG — Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendampingi Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komisaris Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, dalam peresmian kembali atau revitalisasi operasional pabrik garmen di Kabupaten Pemalang, Jumat 19 Desember 2025.

Kembali beroperasinya pabrik ini dimotori PT Wong Hang Bersaudara dan PT Akarsa Garment. Tak hanya menandai bangkitnya aktivitas industri. Tetapi juga membuka kembali harapan ratusan pekerja lama yang sempat kehilangan mata pencaharian.

Setelah melalui proses revitalisasi, pabrik yang berlokasi di Jalan Lingkar Luar Pemalang kini menyerap sekitar 1.500 tenaga kerja, sebagian di antaranya merupakan pegawai lama yang kembali bekerja.

Pabrik yang didukung 900 unit mesin produksi itu sebelumnya sempat berhenti beroperasi. Penutupan pabrik berdampak langsung pada kehidupan para pekerja yang harus mencari penghasilan alternatif selama masa transisi.

BACA JUGA:Pemprov Jateng Telah Gelar GPM 2.436 Kali, Omzetnya Capai Rp45,7 Miliar

BACA JUGA:Sambut Libur Akhir Tahun, Tol Pemalang–Batang Tambah SPKLU dan Layanan Top Up Tanpa Turun Kendaraan

Salah satu pegawai lama, Dewi mengaku, masih  mengingat jelas hari ketika aktivitas pabrik tiba-tiba terhenti. Tanpa pemberitahuan, pada 29 Februari 2024, gerbang pabrik ditutup dan para pekerja tidak dapat bekerja.

“Kami langsung dikumpulkan bersama teman-teman di samping pabrik dan diarahkan oleh Bu Titut dari HRD yang terus mendampingi kami sampai pabrik ini akhirnya dibuka kembali,” ujar Dewi.

Selama hampir satu setengah tahun, Dewi dan rekan-rekannya bertahan dengan mencari pekerjaan lain. Mereka juga beberapa kali menyuarakan aspirasi untuk menuntut hak-hak ketenagakerjaan hingga menjelang Lebaran.

“Sekarang rasanya senang sekali bisa kerja lagi. Harapannya pabrik ini bisa terus berjalan tanpa kendala supaya saya bisa membantu suami menambah penghasilan,” katanya.

Hal senada disampaikan Nurul, pegawai lama lainnya. Selama pabrik tutup, ia bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

“Saya tulang punggung keluarga. Waktu pabrik tutup, saya kerja apa saja. Sekarang bisa kerja lagi dan menerima gaji, rasanya sangat lega,” ujarnya.

Nurul berharap pabrik dapat beroperasi secara berkelanjutan agar memberi kepastian kerja bagi para karyawan.

Dalam kunjungan tersebut, Direktur PT Akarsa Garment, Alfindra Almandra, menjelaskan pabrik sempat mengalami kepailitan pada 2024. Saat ini, operasional kembali berjalan dengan total pekerja mencapai 1.500 orang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: