Disway award
iklan banner Honda atas

Musrenbang 2025: DPRD Minta Perencanaan Pembangunan Harus Terintegrasi dan Terarah

Musrenbang 2025:  DPRD Minta Perencanaan Pembangunan Harus Terintegrasi dan Terarah

Wakil Ketua DPRD Sarif Abdillah memberikan sambutan pada acara pembukaan masa Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025 di Gedung Gradhika Bhakti Praja.-teguh prasetyo-Dok Sekwan DPRD Provinsi Jawa Tengah

SEMARANG – Sebagai salah satu unsur penyelenggara pemerintah daerah, DPRD turut memberikan pokok-pokok pikiran yang masuk dalam perencanaan pembangunan daerah. DPRD pun diwajibkan menyerap aspirasi melalui reses dan dengar pendapat/aspirasi dengan masyarakat.

Penegasan tersebut disampaikan Wakil Ketua DPRD Jateng Sarif Abdillah saat membacakan sambutan Ketua DPRD pada acara pembukaan masa Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2025 dan konsultasi publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jateng tahun 2026, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Selasa 11 Februari 2025.

Tertuang dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah 2025, DPRD meminta kepada pemerintah daerah harus mengikuti program kerja, visi misi dari kepala daerah terpilih.

“Dalam pembangunan lima tahun ke depan, pemerintah daerah harus membuat konsep perencanaan yang terintegrasi dan terarah supaya hasil pembangunan dapat dirasakan masyarakat,” ucapnya di hadapan Pj Gubernur Nana Sudjana, Sekda Sumarno, OPD serta perwakilan pejabat daerah dari 35 kabupaten/kota.

Turut hadir pada acara itu perguruan tinggi, organisasi masyarakat, pengusaha, lembaga atau instansi vertikal, hingga kelompok rentan yakni organisasi perempuan, forum anak, komunitas disabilitas dan lainnya.

Selanjutnya turut  memperhatikan PP No 12/2019 maka dalam perencanaan diharapkan memprioritaskan program yang mendorong standar pelayanan minimum, serta program prioritas dari gubernur dan wakil gubernur terpilih.

“Perencanaan agar memperhatikan masukan pokok-pokok pikiran DPRD sebagai wujud nyata dari kebutuhan masyarakat yang masuk dalam perencanaan sesuai tema pembangunan. Pada 2025 diharapkan dapat fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan peningkatan daya saing Jawa Tengah,” ucap Sarif.

Seperti mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, penguatan ekonomi, pembangunan infrastruktur berbasis pengembangan daerah, meningkatkan kualitas pendidikan termasuk kesejahteraan guru.

Selanjutnya peningkatan fasilitas dan pelayanan kesehatan, penanggulangan kemiskinan, stunting, dan pengangguran.

Khusus untuk penanganan kematian ibu melahirkan dan kematian bayi, lanjut Sarif, dibutuhkan strategi berupa sinergi dan terintegrasi yang berkesinambungan oleh pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, pemerintah desa, swasta dan masyarakat.

“Fokus pada akar permasalahan terutama ekonomi keluarga, Pendidikan dan budaya,” ucapnya.

Sementara Pj Gubernur Nana Sudjana meminta masukan dari semua pihak agar musrenbang dapat menghasilkan kebijakan yang tepat sasaran.

“Kami harapkan masukan dari bapak-ibu sekalian, untuk lebih fokus ataupun mengarah kepada kepentingan masyarakat Jawa Tengah,” ucap Nana dalam sambutannya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: