Bansos PKH Dan BPNT di Desa Notogiwang Pekalongan Diduga Diselewengkan, Total Kerugian Ditaksir Rp1,2 Miliar
Beberapa warga Desa Notogiwang Kecamatan Paninggaran datangi Polres Pekalongan untuk dimintai keterangannya sebagai saksi laporan dugaan penyelewengan bansos PKH di desa itu, Selasa, 10 Juni 2025.-Hadi Waluyo-
"Kami berlima pendamping PKH Kecamatan Paninggaran membawa 12 orang, bukan Notogiwang saja, itu satu kecamatan yang tidak punya kartu, kita bawa ke BNI untuk bikin kartu ATM baru. Tapi yang khusus Notogiwang itu saldonya sudah tidak ada atau sudah ditarik. Ditariknya ada yang tanggal 27, ada yang tanggal 28 April," terang dia.
Oleh karena itu, ia menilai KPM itu sebenarnya sudah memiliki kartu ATM, namun kartunya tidak diberikan kepadanya.
"Kartu itu diberikan tahun 2021, tapi kartunya itu isi atau tidak, saya tidak tahu. Kartunya masih aktif atau tidak saya ndak berani ngomong tapi diantara yang saya bawa ke BNI itu kartunya masih aktif. Saldo yang PKH terakhir itu dan saldo sembako per tahun 2025 itu sudah tidak ada," imbuhnya.
Sementara itu, Kapolres Pekalongan, AKBP Doni Prakoso W, dikonfirmasi menyatakan, Polres Pekalongan berkomitmen untuk menyelidiki peristiwa atau kejadian diduga terjadi penyelewengan bantuan sosial PKH di Desa Notogiwang. Apabila memang terbukti memenuhi unsur pasal-pasal, maka akan dilanjutkan ke tingkat penyidikan.
"Karena ini sangat memengaruhi untuk pertumbuhan perekonomian desa dan ini sangat merugikan masyarakat atau keluarga penerima manfaat sebagai sasaran dari kegiatan bansos PKH ini," tandas dia.
"Begitu laporan sudah kami terima, kami pada tahap penyelidikan, kami melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan mengumpulkan bukti-bukti. Insya Allah apabila terpenuhi unsur-unsur sesuai dengan pasal yang disangkakan tentu saja akan kita tingkatkan kepada penyidikan," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

