Disway award
iklan banner Honda atas

Pasar Wiradesa di Pekalongan Sepi, Pedagang Pilih Berjualan di Pinggir Jalan

Pasar Wiradesa di Pekalongan Sepi, Pedagang Pilih Berjualan di Pinggir Jalan

Banyak kios dan lapak di Pasar Wiradesa, terutama di lantai 2, ditutup lantaran sepi pembeli. Pedagang memilih berjualan di pinggir jalan. -Hadi Waluyo-

KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID – Suasana di dalam Pasar Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, kini tampak sepi dari aktivitas jual beli. 

Ratusan kios di lantai dua tampak tertutup rapat. Sementara di lantai dasar hanya terlihat beberapa pedagang yang tetap bertahan membuka lapak meski minim pembeli.

Gedung pasar dua lantai yang diresmikan pada tahun 2022 itu kini nyaris ditinggalkan pedagang. Sejak awal peresmian, para pedagang memilih berjualan di luar area pasar karena sepinya pembeli. Lapak-lapak dadakan pun kini berjejer di sepanjang pinggir jalan di kompleks pasar ini.

Amat, pedagang ayam potong, mengaku sejak awal kondisi di dalam pasar, terutama di lantai dua, sepi. Banyak pedagang yang menutup kios dan lapaknya. Mereka pindah berjualan di luar bangunan. 

Baca juga:Bupati Pekalongan Fadia Arafiq akan Tindak Tegas Penjual Trotoar Pasar Wiradesa

"Di atas banyak yang kosong. Pembeli malas masuk karena harus naik tangga, jadi kami semua akhirnya jualan di luar saja,” ujarnya, Selasa, 5 November 2025.

Akibatnya, hampir seluruh pedagang kini berjualan di luar pasar dengan mendirikan lapak-lapak di pinggir jalan. Namun, di balik pilihan tersebut, mereka tetap harus membayar retribusi hingga tiga kali dengan nominal berbeda. 

"Di dalam sana Rp 3 ribu. Kalau keluar kemari, ini kan agak kosong ya, pedagangnya sudah pulang, saya pindah kemari saya kena retribusi Rp 2 ribu. Entar ada lagi Rp 3 ribu. Dua kali di sini, satu kali di sana," kata dia.

Sementara itu, Datare, pedagang tempe, mengatakan, pembeli enggan naik turun ke atas. Apalagi harus membawa barang belanjaan seperti sayur dan lainnya.

"Mana mau ke atas, naik turun, naik turun. Ibu-ibu bawa sayur, malas kan naik ke atas. Kebanyakan sayur yang keliling itu orang tua semua," ungkapnya.

Ia mengakui sudah beberapa kali ditertibkan oleh Satpol PP. Namun, paska penertiban, para pedagang akan kembali lagi berjualan di luar pasar yang lebih ramai pembelinya.

"Yang penting kan aman, mau jualan di sini, kita hanya mau mencari rezeki. Namun menurut pemerintah kan lain penilaiannya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disperindag Kabupaten Pekalongan, Widodo, mengatakan, upaya untuk 'menghidupkan' lagi Pasar Wiradesa yang sepi. 

Salah satu upayanya, kata dia, pemkab mengusulkan anggaran pada penetapan APBD Tahun Anggaran 2026 untuk redesain DED Pasar Wiradesa, dengan membuat akses parkir dan bongkar muat di lantai dua.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: