Bangkit dari Kebakaran, Batik Sul&Mit Pekalongan Sukses Jualan Daster Seribu Motif Lewat Shopee
Host Batik Sul&Mit saat memperkenalkan produk mereka lewat fitur Live Shopping aplikasi Shopee-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-
"Meski sempat menjadi korban kebakaran hebat di Pasar Banjarsari Kota Pekalongan pada 2018 silam, Sulaiman (35), pengusaha Batik Sul&Mit asal Kota Pekalongan, tidak menyerah. Ia justru bangkit dan mentransformasikan usahanya ke ranah digital. Kini, ia sukses memasarkan ribuan produk batik melalui platform Shopee, menggandeng lebih dari 5 ribu reseller, dan memberdayakan belasan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal."
RADAR PEKALONGAN - Waktu menunjukkan pukul 09.00 WIB, hiruk pikuk mulai terlihat di kediaman Sulaiman yang terletak di posisi hook perumahan Kelurahan Kebulen Kota Pekalongan, Minggu 18 Mei 2025. Rumah yang disulap menjadi grosir daster itu pun mulai ramai dengan para pekerja.
Beberapa di antaranya datang dan bersiap mengemas produk. Sementara yang lainnya membantu mencari stok produk sesuai orderan. Sayup-sayup terdengar suara perempuan menawarkan daster aneka motif dari arah bilik yang berada di pojok ruangan.
Rupanya salah satu bilik tersebut dimanfaatkan sebagai studio live, lengkap dengan aneka sample daster, serta peralatan live shopping. Lewat platform Shopee, host perempuan itu pun memperkenalkan aneka daster yang diproduksi Batik Sul&Mit.
"Jangan lupa masukkan ke keranjang orange-nya kak, setelah itu jangan lupa check-out dan payment," ujar host yang mengenakan jilbab hitam tersebut.
Sementara di sisi lainnya, owner Batik Sul&Mit, Sulaiman tengah sibuk di meja kerjanya. Tak sekadar meninjau laju penjualan, bapak empat anak itu pun rajin memantau stok. Hal tersebut ia lakukan agar reseller-nya bisa mendapat informasi secara real time. Terlebih saat ini, ia memiliki 5 ribu lebih reseller dari dalam kota hingga luar negeri. Selain itu ia juga menawarkan beberapa model produk dengan seribu lebih motif. Mulai dari daster, long dress, setelan, dan lainnya.
Kendati sudah memiliki ribuan reseller, usaha yang digeluti bersama istrinya, Mita (34), sejak tahun 2012 itu tak selalu berjalan mulus. Batik Sul&Mit sempat mengalami kerugian lebih dari Rp800 juta, usai menjadi korban kebakaran Pasar Banjarsari Kota Pekalongan, 24 Februari 2018 lalu.
"Saya ingat betul, kejadiannya sore hari. Sebenarnya kalau akses masuk ke lantai 1 bisa dibuka, mungkin saya masih bisa menyelamatkan barang saya di kios. Karena saat itu, baru lantai atas yang terbakar. Tapi karena akses sudah ditutup, barang senilai Rp800 juta lebih itu pun raib. Naasnya, tidak semua barang itu milik saya. Ada juga barang milik orang lain, yang niatnya akan saya jual," ujar Sulaiman.
Kejadian itu menjadi salah satu masa kelam di tengah perjalanannya merintis usaha batik. Pasalnya banyak juga pemilik barang yang ia bawa, tetap menuntutnya untuk segera membayar, meski barangnya ludes dilalap jago merah.
"Ada beberapa bos yang tidak mau tahu, mereka tetap meminta untuk dibayar. Pastinya, sempat stres karena bingung bagaimana cara membayarnya. Namun, saya juga dipertemukan dengan orang-orang baik, yang bahkan masih memperbolehkan saya membawa barang mereka terlebih dulu, untuk melanjutkan usaha," tutur Sulaiman sembari menitikkan air mata.

Owner Batik Sul&Mit, Sulaiman saat menunjukkan toko batiknya di aplikasi Shopee-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-
Platform Shopee, Jadi Titik Balik Kebangkitan Batik Sul&Mit
Hadirnya platform penjualan online seperti Shopee jadi awal baru bagi Sulaiman. Terlebih pasca merugi ratusan juta, Shopee menjadi oase di tengah gurun baginya. Pasalnya, lewat platform ini, ia bisa memangkas ongkos sewa kios, dan keperluan lainnya. Ia juga tidak perlu menyimpan banyak barang. Lantaran, barang bisa ditawarkan menggunakan media foto ataupun video.
"Apalagi sekarang di Shopee juga banyak event-event belanja. Seperti event tanggal kembar, dengan berbagai promo. Ini tentu membantu produk kami semakin dilirik oleh konsumen, meski pekerjaan ini hanya dikerjakan dari rumah saja," jelasnya.
Berbagai penawaran tersebut diakuinya membawa dampak positif pada peningkatan penjualan. Di mana di event tanggal kembar, atau Lebaran dan momen lainnya, penjualan bisa tembus hingga tiga kali lipat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
