iklan banner Honda atas

Pemkot Pekalongan Latih Warga Jadi Tukang Pasang Bata Bersertifikat, Gratis!

Pemkot Pekalongan Latih Warga Jadi Tukang Pasang Bata Bersertifikat, Gratis!

ISTIMEWA PELATIHAN - DPUPR Kota Pekalongan menggelar pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja jabatan kerja tukang pasang bata, Rabu (4/6/2025).--

RADARPEKALONGAN.CO.ID, KOTA – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) menyelenggarakan Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Jabatan Kerja Tukang Pasang Bata. Kegiatan ini resmi dibuka oleh Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid atau yang akrab disapa Aaf, di Aula Kantor DPUPR, Rabu (4/6/2025).

Pelatihan ini berlangsung selama satu hari dan dibuka secara gratis untuk masyarakat Kota Pekalongan yang memiliki minat bekerja di bidang konstruksi, dengan syarat minimal pendidikan setingkat SD.

Wali Kota Aaf mengapresiasi inisiatif DPUPR yang dinilainya sangat bermanfaat, khususnya di tengah kondisi ekonomi yang masih dalam tahap pemulihan.

"Alhamdulillah, DPUPR bisa memfasilitasi pelatihan dan sertifikasi ini secara gratis. Ini bentuk nyata pemanfaatan APBD yang langsung dirasakan masyarakat, terutama bagi yang terkena PHK, belum bekerja, atau masih menganggur," ujar Aaf.

Ia menambahkan, meskipun banyak proyek pembangunan mengalami penyesuaian anggaran, pembangunan tetap harus berjalan. Salah satu caranya adalah melibatkan masyarakat, baik sebagai tenaga kerja langsung maupun melalui pemberdayaan seperti pelatihan ini.

"Kita ingin memberikan keterampilan yang bisa menjadi bekal kerja, khususnya di bidang konstruksi. Semua pekerjaan itu baik, tinggal bagaimana kita menyesuaikan dengan minat dan kemampuan masing-masing," tambahnya.

Pelatihan ini tidak hanya berisi materi teori, tetapi juga praktik langsung. Usai pelatihan, peserta akan diuji dengan praktik memasang bata untuk membangun tempat penampungan sampah, yang nantinya akan dimanfaatkan oleh masyarakat. Kegiatan ini juga mendukung upaya Pemkot dalam menangani kondisi darurat sampah di Kota Pekalongan.

Wali Kota Aaf menegaskan bahwa lapangan pekerjaan di bidang konstruksi masih terbuka luas. Tidak semua pekerjaan bisa digantikan oleh mesin, dan kebutuhan tenaga kerja manual tetap tinggi, terutama dalam proyek berbasis masyarakat.

Sementara itu, Kepala DPUPR Kota Pekalongan, Bambang Sugiharto, menjelaskan bahwa peserta pelatihan merupakan warga lokal dengan latar belakang pendidikan minimal SD dan semangat belajar yang tinggi.

Menurutnya, pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan teknis, tetapi juga sertifikat resmi sebagai nilai tambah saat melamar pekerjaan di sektor jasa konstruksi.

"Sertifikat ini penting sebagai bukti bahwa mereka memiliki kompetensi. Saat melamar pekerjaan, mereka bisa menunjukkan bahwa mereka telah mengikuti pelatihan resmi dan punya kemampuan teknis," terang Bambang.

Ia menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari strategi Pemkot dalam mendorong sektor riil dan memperkuat pertumbuhan ekonomi lokal. Semakin banyak masyarakat yang memiliki keterampilan dan terserap ke dunia kerja, maka efek domino positif bagi pembangunan daerah akan semakin terasa.

Di tengah berbagai tantangan pembangunan dan isu lingkungan seperti darurat sampah, langkah Pemkot Pekalongan dalam menyelenggarakan pelatihan berbasis kebutuhan nyata masyarakat patut diapresiasi.

"Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga membuka harapan baru bagi masyarakat untuk lebih mandiri dan siap bersaing di dunia kerja," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait