Petugas Damkar Kota Pekalongan Pingsan Saat Padamkan Kebakaran, APD Tak Memadai Jadi Sorotan
Seorang petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Pekalongan mengalami pingsan saat memadamkan kebakaran.-Istimewa -
PEKALONGAN, RADARPEKALONGAN.CO.ID – Seorang petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota PEKALONGAN mengalami pingsan dan harus dilarikan secara darurat ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) menggunakan ambulans saat bertugas memadamkan kobaran api yang melalap dua unit rumah di Kelurahan Kraton.
Insiden ini kembali menyoroti persoalan kelengkapan Alat Pelindung Diri (APD) yang dihadapi petugas.
Petugas yang identitasnya dikonfirmasi sebagai Hadison, ditemukan dalam keadaan lemas dan kesulitan bernapas oleh rekan-rekannya di tengah upaya pemadaman.
Kondisinya yang kritis mengharuskan pemberian bantuan oksigen darurat sebelum akhirnya dievakuasi menggunakan ambulans untuk mendapat perawatan medis lebih lanjut.
Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Informasi Damkar Kota Pekalongan, Valentino Eka Laksana Putra, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan bahwa Hadison kolaps akibat menghirup udara dan asap pekat yang menyelimuti lokasi kebakaran secara berlebihan.
BACA JUGA:Didakwa Palsukan Merek Cardinal, Dua Pelaku Usaha Konveksi Disidang di PN Pekalongan
BACA JUGA:Mampir ke Kuliner Malam Bakmi Mojobo (Bakmi Bajai) di Pekalongan Kesukaan Anak Muda Gen Z!
“Benar, salah satu anggota kami tidak sadarkan diri di lokasi. Pemicunya adalah paparan asap kebakaran yang sangat pekat yang terhirup dalam jumlah besar. Situasi ini diperparah oleh keterbatasan sarana APD yang kami miliki,” tegas Valentino saat ditemui di lokasi kejadian pada Senin 7 Juli 2025.
Valentino mengungkapkan, kasus petugas yang pingsan akibat menghirup asap berlebihan bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, insiden serupa juga dialami anggota Damkar saat menangani kebakaran di pabrik tekstil Dupantex.
Kelengkapan APD yang sangat krusial namun minim adalah masker khusus yang dirancang untuk melindungi saluran pernapasan dalam situasi kebakaran ekstrem.
Persoalan yang dihadapi tim Damkar Pekalongan tidak hanya terbatas pada APD. Valentino juga menyoroti masalah teknis operasional, seperti selang pemadam yang mengalami kebocoran.
“Selang bocor ini belum juga diganti karena proses penganggaran dan penggantian peralatan oleh pemerintah kota berjalan sangat lambat. Jujur, mungkin Damkar kurang menjadi prioritas,” ujarnya dengan nada prihatin.
Kendala operasional lainnya terungkap, termasuk nomor telepon darurat kebakaran yang tidak aktif, sehingga masyarakat terpaksa mengakses layanan melalui aplikasi pesan instan WhatsApp. Ditambah lagi, satu unit kendaraan pemadam kebakaran dilaporkan dalam kondisi rusak dan tidak dapat dioperasikan.
Sementara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan awal, kebakaran di Gang 10, Kraton Lor tersebut dipicu oleh kelalaian penghuni rumah yang lupa mematikan kompor gas sebelum meninggalkan rumah.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

