Dampak Ekonomi Covid-19 Mulai Dikeluhkan

Dampak Ekonomi Covid-19 Mulai Dikeluhkan

*Pemdes Podo Mulai Data Warga Terdampak

SEMPROT - Lakukan penyemprotan disinfektan diseluruh pemukiman desa Podo.

KEDUNGWUNI - Dampak kebijakan protokol pencegahan Covid-19 mulai dirasakan secara ekonomi oleh masyarakat. Tak terkecuali warga Desa Podo, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan yang mulai menyampaikan keluhan soal turunnya penghasilan hingga hilangnya pekerjaan ke pemerintah desa.

Kondisi ini juga dibenarkan Kepala Desa Podo, Mulyadi, melalui Sekretaris Desa, Muhammad Chisbullah. Tidak hanya konsen dalam menjalankan protokol Covid-19 saja, Pemdes juga mulai mengambil langkah taktis dalam menangani dampak Covid-19 bagi sosial perekonomian warga.

"Nah itu, semua mengeluh pekerjaan yang sepi, yang dagang yang ngojek, ngojek online, mereka minta dibantu bagaimana caranya," ungkapnya, Kamis (23/4/2020), di kantornya.

Kata dia, Pemdes langsung melakukan pendataan warga yang terdampak, untuk kemudian diajukan kepada dinas terkait agar segera mendapat penanganan langsung. "Kebetulan ada program dari dinas sosial, untuk melakukan pendataan, kita sudah ajukan warga yang terkena dampak tersebut ke dinas sosial," jelasnya.

Ditambahkan Chisbullah, mayoritas warga terdampak adalah mereka yang mengalami PHK, buruh serabutan, tukang jahit, pedagang di sekolahan, pedagang kecil hingga warga miskin.

"Rata-rata yang kena warga yang di PHK, dan warga miskin juga. Jadi di sini kan tukang jahit, bosnya tidak lagi produksi, ya imbasnya tukang jahit tidak lagi bekerja," urainya.

Ihwal BLT yang telah diinstruksikan Presiden melalui Kementerian Desa dengan terbitnya Permendes Nomor 6 tahun 2020 terkait prioritas penggunaan dana desa untuk covid 19, pihaknya mengaku masih menunggu musyawarah desa dengan BPD. Karena pihaknya baru saja rapat dengan pihak kecamatan beberapa waktu lalu.

Selain itu, pihaknya juga memiliki program padat karya tunai yang biasa digunakan untuk menananggulangi permasalahan tersebut di atas. "Untuk menanggulangi hal seperti itu kan kita ada namanya padat karya tunai. Kita sudah nyicil ini sudah dan masih berjalan, di RT 3, RW 1 dan RT 2 RW 1 itu satu gang, sudah bersih-bersih. Dan itu bergilir nantinya," tutupnya. (ap3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: