Prospektif, Budidaya Aquaponik Kian Diminati Warga

Prospektif, Budidaya Aquaponik Kian Diminati Warga

PELATIHAN - Warga Desa Wates saat mengikuti pelatihan Aquaponik beberapa waktu lalu.

WONOTUNGGAL - Budidaya aquaponik belakangan ini makin digemari. Pasalnya, dengan sistem ini bisa dilakukan ternak ikan sekaligus menanam aneka sayur mayur dan lainnya. Melihat potensi tersebut, Pemdes Wates Wonotunggal menggelar pelatihan pengenalan budidaya lele sistem aquaponik, beberapa waktu lalu.

"Kegiatan ini untuk mengembangkan potensi kewirausahaan, khususnya untuk warga kami. Kami berharap pelatihan ini bisa menjadi salah satu sektor peningkatan ekonomi keluarga. Minimal bisa menciptakan kemandirian dalam produksi pertanian khususnya sayuran dan ikan yang merupakan produk utama dari sistem aquaponik. Hasilnya pun lebih organik dan kualitasnya lebih bagus," ujar Ketua LPMD Desa Wates, Ismunanto, Kamis (2/1).

Dijelaskan, sistem aquaponik dinilai sangat ekonomis dan mudah dalam pengaplikasiannya, karena dilakukan di rumah sempit sekalipun. Aquaponik juga bisa menjadi sektor pertanian dan perikanan baru di desa guna meningkatkan kesejahteraan warga Desa Wates.

Kepala Desa Wates, Wahyono, mengapresiasi kegiatan positif yang menggunakan anggaran APBDES itu. Ia berharap, tahun 2020 ini kegiatan semacam ini bisa menjadi opsi bagi masyarakat sebagai peluang wirausaha baru. Terlebih, Desa Wates memiliki lahan yang cukup bagus untuk sistem aquaponik

"Harapannya, ke depan bisa menciptakan lapangan usaha, baik pribadi atau minimal di skala kelompok masyarakat. Dan tidak hanya di Dukuh Karangsambo, tapi semua pedukuhan di Desa Wates. Syukur-syukur minimal satu dukuh ada satu usaha aquaponik. Untuk skala desa rencananya nanti akan dikembangkan di kawasan tersendiri melalui BUMDes, sehingga akan menjadi ikon desa dan bisa menjadi wisata edukasi," jelasnya.

Salah satu peserta acara, Surono, menilai pengenalan sistem budidaya lele itu cukup membuatnya antusias mengikuti pelatihan. Menurutnya, budidaya lele dengan sistem aquaponik menjadi teknik bertani yang efisien.

Senada dengan itu, penggiat aquaponik Desa Wates, M Furqon FS, mengaku senang hobinya bisa menjadi salah satu sektor yang dilirik sebagai agenda desa. Harapannya, ke depan warga desa bisa menghasilkan produk jual sayur organik yang bisa menjadi salah aatu nilai ekonomis sebagai penghasilan warganya.

"Karena dengan aquaponik kita bisa panen ikan dan sayur sekaligus. Sayur bisa kita jual untuk biaya pakan ikan atau sebaliknya. Minimalnya penggiat Aquaponik bisa mendapatkan produk organik di rumahnya sendiri sebagai sumber makanan dengan gizi yang baik," ungkapnya. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: