Protokol Pembelajaran Tatap Muka Diberlakukan

Protokol Pembelajaran Tatap Muka Diberlakukan

*Status Zonasi Mengacu ke Desa

BATANG - Disdikbud Batang telah melakukan evaluasi terhadap pembelajaran tatap muka yang telah berjalan beberapa waktu lalu. Dalam evaluasi tersebut, pihaknya ke depan masih memberlakukan kebijakan yang sama, yakni Pembelajaran Kombinasi. Hanya saja disempurnakan dengan pendisiplinan penerapan protokol kesehatan, baik di sekolah maupun di rumah.

Kepala Disdikbud Batang, Achmad Taufiq menjelaskan, pihaknya masih memperbolehkan sekolah SD yang berada luar zona merah untuk menggelar tatap muka. Dengan melihat basis data zonasi sesuai dengan zonasi desanya.

"Prinsipnya kalau SD basisnya desa. Jadi kalau SD di zona merah pasti dilarang tatap muka. Tetapi kalau yang zona hijau dan kuning diperbolehkan tatap muka dengan protokol kesehatan ketat. Memakai masker, cuci tangan, menjaga jarak, dan juga mengurangi kapasitas ruangan. Dan ketika pulang, orang tua harus terus memperhatikan anak," jelasnya saat diwawancarai Radar Pekalongan, Senin (24/8/2020).

Sedangkan untuk SMP, basisnya kecamatan. Di mana ketika dalam satu SMP ada siswa yang berasal dari zona merah, maka siswa tersebut diliburkan dan tidak diperbolehkan mengikuti pembelajaran tatap muka. Jika memang rasio siswa yang dari zona merah lebih banyak, maka diperbolehkan untuk meniadakan tatap muka dan melanjutkan pembelajaran dengan metode jarak jauh.

"Jika rasio siswa yang dari zona merah lebih banyak maka pembelajaran tatap muka disarankan untuk ditunda. Seperti di beberapa SMP, di SMPN 1 Batang, itu banyak siswa yang berasal dari zona merah. Sehingga akhirnya pihak sekolah, dan keluarga memilih untuk meliburkan tatap muka," imbuhnya.

Pihak Disdikbud pun tiapnya harinya aktif mengupdate status zonasi berdasarkan data dari Dinkes Batang. Sehingga bisa saja tiap harinya kondisi pembelajaran tatap muka bisa berubah sesuai dengan kondisi terkini zonasi desa atau kecamatan.

"Jadi setiap hari kami kirimkan data zonasi melalui grup MKKS dan K3S. Jadi bisa saja pembelajaran tatap muka ditunda jika memang desanya sudah alih zonasi. Pada prinsipnya sekolah harus siap, ketika nantinya disepakati untuk tatap muka, atau menggunakan pembelajaran jarak jauh," ujarnya.

Taufiq pun meminta orang tua tetap mengontrol anaknya ketika di luar sekolah. Orang tua pun diharap bisa mencontohkan penerapan protokol pencegahan Covid-19 di rumah, sehingga anak bisa tetap disiplin dan terbiasa menerapkan protokol kesehatan.

"Jika anak belajar tatap muka kami juga berharap orang tua bisa memberikan bekal. Karena anak agar tidak jajan di luar," pungkasnya. (Nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: