Rasio Pemberian ASI Diharapkan Meningkat

Rasio Pemberian ASI Diharapkan Meningkat

DILATIH - Petugas kesehatan di Batang saat mendapatkan pelatihan konselor ASI.

BATANG - Rasio pemberian Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif di Batang sudah mencapai angka 58 persen. Meski begitu, masih banyak ibu menyusui yang belum bisa memberikan ASI eksklusif, khususnya di enam bulan pertama usia bayi. Oleh karenanya, Dinkes Batang bekerja sama dengan tim Fasilitator Konselor ASI Jateng menggelar pelatihan Konselor ASI, 4-8 November di Aula Dinkes Batang.

Diikuti peserta dari petugas kesehatan di Batang, diharapkan mereka bisa berperan sebagai konselor ASI di lingkungan masing-masing. Sehingga dapat meningkatkan kesadaran ibu menyusui untuk memberikan ASI eksklusif. Selain itu, konselor ASI juga dapat mengedukasi ibu menyusui dan keluarga terkait mitos-mitos yang tidak benar terkait ASI.

"Konselor ASI yang kami latih ini diharapkan dapat memberikan edukasi kepada ibu menyusui untuk memberikan ASI eksklusif. Karena ASI punya manfaat yang luar biasa, baik bagi orang tua, anak, dan juga untuk negara," terang salah satu Fasilitator Konselor ASI Jateng, Ani Puji Rahayu, Kamis (7/11).

Ani menjelaskan, ASI mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan bayi, utamanya anti bodi. ASI juga bisa menguatkan bounding antara anak dan ibu. Selain itu, dengan pemberian ASI eksklusif juga bisa membantu perekonomian keluarga, karena gratis ketimbang susu formula yang harganya cukup mahal.

"Pemberian ASI juga dapat mencegah angka kematian bayi, sehingga bermanfaat juga bagi negara. Karena tentunya permasalahan kesehatan bayi di Indonesia dapat teratasi dengan pemberian ASI eksklusif," imbuhnya.

Ia juga berharap agar pemerintah bisa mendukung fasilitasi ruang laktasi di beberapa tempat umum. Misalnya di kantor pemerintahan, fasilitas kesehatan, dan tempat umum lainnya. (Nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: