Semburan Lumpur Bercampur Gas Sebabkan 19 Kerbau Hilang dan 4 Orang Pingsan

Semburan Lumpur Bercampur Gas Sebabkan 19 Kerbau Hilang dan 4 Orang Pingsan

Lumpur bercampur gas menyembur setinggi 10 meter di kawasan Oro-Oro Kesongo di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (27/8) pukul 05.00 WIB. Akibat kejadian itu, 19 kerbau milik warga menghilang dan tenggelam ke dalam tanah. Selain itu empat korban dirawat di rumah sakit terdekat karena diduga menghirup gas beracun.

Staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora, Agung mengatakan, kejadian bermula ketika warga sedang mengembala kerbau. Tiba-tiba tanah bergetar dan mengeluarkan lumpur. Warga yang panik berhamburan menyelamatkan diri.

"Jadi kejadiannya tanah bergetar langsung warga menyelamatkan diri tanpa menghiraukan ternaknya," kata Agung, Kamis (28/8).

Warga yang berlarian menyelamatkan diri tidak bisa menghindar dari asap belerang akhirnya pun pingsan. "Warga yang pingsan langsung dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit terdekat. Mereka sudah siuman dan dinyatakan sembuh," ungkapnya.

Lokasi semburan lumpur dan gas belerang disterilkan untuk kepentingan penyelidikan. "Sudah dipasang garis pengamanan oleh pihak Kepolisian. Agar warga tidak mendekat sementara waktu," ujarnya.

Kawasan Oro-Oro Kesongo memang kerap mengeluarkan lumpur dan gas karena kandungan belerang di dalam perut bumi. Selain itu di lokasi juga banyak didatangi warga luar kota. "Biasanya banyak warga yang datang ke lokasi buat cari pesugihan. Lokasinya mirip kayak Bledug Kuwu di Grobogan," ungkapnya.

Mud Vulcano

Kepala cabang Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah wilayah Kendeng Selatan, Teguh Yudi Pristiyanto, menyampaikan, fenomena di Kesongo, Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Randublatung, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (27/8/2020) pagi adalah semburan gas bercampur lumpur.

"Warga keracunan karena menghirup kandungan gas. Fenomena tersebut terjadi secara alami bukan akibat pengeboran sumur," kata Teguh saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel.

Menurut Teguh, di titik lokasi yang sama, fenomena semburan gas bercampur lumpur Kesongo pernah terjadi pada 2013.

Hasil penelitian saat itu menyebutkan, peristiwa tersebut diakibatkan adanya gunung api lumpur atau mud volcano, merupakan sebuah fenomena ekstrusi cairan seperti hidrokarbon dan gas seperti methane.

"Ini fenomena mud volcano. Hal serupa pernah terjadi di tahun 2013 dan di titik yang sama. Sore ini sudah berhenti dan kami meluncur ke sana," ungkap Teguh. (merdeka/kompas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: