Awas, Masih Ada Garam yang Tidak Beryodium

Awas, Masih Ada Garam yang Tidak Beryodium

PANTAU - Pantauan Tim GAKY Kabupaten Batang saat melakukan sampling garam di seluruh pasar yang ada di Batang.

BATANG - Tim Koordinasi Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKI) Batang, mengimbau masyarakat untuk memperhatikan konsumsi garam. Pasalnya dari pemeriksaan ke lapangan beberapa waktu lalu, pihaknya masih menemukan beberapa garam yang kandungan yodiumnya di bawah standar atau kurang dari 30 ppm.

Hal ini seperti disampaikan Ketua Tim Koordinasi GAKY, Ari Yudianto melalui Ketua Tim Teknis GAKY, Endah Karunia Sabati saat diwawancarai, Selasa (14/1). Dari penelurusan dan penelitian terhadap 54 sampel garam di pasaran, setidaknya ditemukan 8 garam yang memiliki kandungan yodium di bawah standar.

"Jadi kami melalui TIM GAKY yang merupakan sinergi dari beberapa instansi terkait. Seperti Bapelitbang, Dispermades, Dinkes, Disperindagkop, Kepolisian, Satpol PP, PKK dan instansi lainnya sudah melakukan pengecekan dan pemeriksaan garam yang dijual di pasaran. Dari 54 sampel garam yang kami temukan di semua pasar di 15 Kecamatan yang ada di Batang, 8 diantaranya memiliki kandungan yodium di bawah standar," terang Endah.

Delapan garam tersebut yakni, Garam Krosok dengan merk dagang Raja Manuk dan UA Barokah. Dan enam garam lainnya berbentuk batangan, yakni dengan merk Kapal Maju Jaya, Kerang GBM, Kembang (KM), 2 Ikan, Udang MJ, dan Bintang Emas.

Dari hasil lab yang dilakukan, pihaknya sudah mengimbau kepada para penjual untuk tidak kembali menjual garam dengan merk tersebut. Pihaknya dan instansi terkait juga telah mensosialisasikan informasi kepada masyarakat. Baik terkait bahaya garam yang tidak beryodium, penyimpanan garam yang baik dan benar dan hal penting lainnya.

Kekurangan Yodium juga dapat menimbulkan berbagai penyakit. Seperti penyakit gondok, hipotiroidisme, gangguan otak pada janin, bayi lahir dengan berat badan rendah, kanker tiroid dan lainnya.

Dengan mengantongi beberapa sampel dan penelitian sebelumnya, ke depan pihaknya akan memperluas wilayah pemerikasaan. Rencananya tahun 2020 ini, Tim GAKY akan menyisir penggunaan garam langsung ke konsumen. Sehingga bisa langsung mengedukasi konsumen terkait kandungan garam yang digunakan.

"Jadi ke depan sasaran kami akan langsung ke pengguna atau konsumen. Nantknya kami akan cek apakah garam yang selama ini digunakan oleh ibu-ibu aman. Sehingga nantinya dengan pengecekan langsung ke bawah ini bisa meminimalisir penggunaan garam yang tidak beryodium di masyarakat," harapnya. (Nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: