Musim Panen Madu, Sutarno Raup Omset Ratusan Juta

Musim Panen Madu, Sutarno Raup Omset Ratusan Juta

TUNJUKKAN - Sutarno saat menunjukkan kotak sarang lebah madu yang masih dipenuhi lebah.

BATANG - Batang menjadi salah satu daerah yang moncer sebagai produsen madu. Khususnya dengan adanya madu Pramuka di daerah Gringsing. Kemonceran madu khas Batang itu pun menjadikan para peternak lebah meraup untung. Bahkan salah satu peternak, Sutarno dari Gringsing bisa meraup omset hingga ratusan juta.

Meski terbilang cukup baru di dunia bisnis lebah madu, namun Sutarno sudah mencicipi hasil yang cukup menguntungkan. Menurutnya, dari hasil peternakan yang dikembangkan, selama musim panen mampu menghasilkan Rp 150 Juta. "Alhamdulillah, kalau selama musim panen bisa dapat Rp 150 Juta, itu sekitar 170 kotak," ujarnya.

Dijelaskannya, satu kotak sarang madu bisa menghasilkan satu sampai dua kilogram madu. Dengan harga jual Rp 60 ribu - Rp 70 ribu perkilogram untuk madu karet, sedangkan madu kapuk Rp 80 ribu - 90 ribu perkilogram.

Sedangkan musim panen untuk ternak madu yaitu pada bulan Juni hingga Desember. Sutarno mengaku menjadi peternak madu harus memiliki ketelatenan dan kesabaran.

Selain rutin mengecek kondisi kotak sarang madu, juga harus berpindah-pindah lokasi agar mendapatkan tanaman penghasil nektar dan pollen yang cukup banyak. "Di wilayah alas roban ini kebanyakan hutan karet, makanya madu karet tapi kami sebut madu alas roban.
Kalau untuk pindah lokasi, sampai sekarang saya sudah pindah kurang lebih 15 lokasi," terangnya.

Madu hasil ternak Tarno juga sudah menjadi salah satu pemasok untuk kebutuhan Madu Pramuka Gringsing yang menjadi pusat penjualan madu khas Batang. (Nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: