Banjir Rob hingga 1,4 Meter

Banjir Rob hingga 1,4 Meter

**Belasan Warga Simonet Diungsikan

MENGUNGSI: Sebanyak 14 jiwa warga Dukuh Simonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, diungsikan karena banjir rob kian tinggi. Di beberapa titik, ketinggian rob mencapai 1,4 meter.

WONOKERTO - Ketinggian banjir rob akibat air pasang laut di Dukuh Simonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto kian tinggi. Bahkan, ketinggian banjir di beberapa titik di pedukuhan itu sudah mencapai 1,4 meter, Rabu (3/6/2020). Unruk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, sebanyak 14 warga di dukuh ini diungsikan ke tempat yang aman, kemarin siang.

Kades Semut Sugiono, mengatakan, untuk sementara ini baru 14 jiwa diungsikan di rumah TPSR karena areanya cukup luas dan bangunan belum efektif difungsikan. Menurutnya, hingga kemarin siang banjir rob di pedukuhan itu belum surut, namun justru tambah tinggi. Di beberapa titik, kata dia, ketinggian banjir sudah mencapai 1,4 meter.

"Untuk sementara yang dapat saya evakuasi 14 jiwa. Ini mereka yang minat untuk mengungsi. Namun jika nanti situasi robnya tidak surut warga lainnya akan kita paksa untuk ngungsi. Kita terus melakukan pantauan," kata dia.

Dikatakan, sebelumnya banjir rob di wilayah itu masih wajar, yakni ketinggian air sekitar 30 cm hingga 40 cm. Namun, lanjut dia, dalam dua hari ini banjir rob kian tinggi, bahkan di titik paling dalam sudah mencapai 1,4 meter.

"Jika sebelumnya rob masih wajar sekitar 30 cm hingga 40 cm. Mulai kemarin dan hari ini kok ndak surut tapi malah tambah karena mungkin didorong angin yang kencang air pasang lautnya," terang dia.

Dikatakan, belasan pengungsi ini untuk sementara kebutuhannya dipenuhi seadanya dari desa sembari menunggu datangnya bantuan-bantuan dari pihak lain. "Untuk kondisi kesehatan warga Alhamdulillah sehat, dan semoga semuanya selalu dalam keadaan sehat," harap dia.

Sebelumnya diberitakan, Pemkab Pekalongan mengusulkan relokasi untuk warga Dukuh Simonet, Desa Semut, Kecamatan Wonokerto. Pasalnya, pemukiman ini kerap terendam rob saat air pasang laut tinggi.

Solusi relokasi itu dilontarkan Bupati Pekalongan Asip Kholbihi saat meninjau kondisi wilayah itu, Selasa (2/6/2020). "Hampir sebulan air pasang, pemukiman ini tergenang," ujar Bupati.

Disebutkan, di Dukuh Simonet terdapat 56 rumah, dengan 64 kepala keluarga. Sehingga perlu dicarikan solusi untuk menyelamatkan warganya dari bahaya banjir rob tersebut.

"Kita berpikir warga nyaman ndak tinggal di 'pulau' kecil Simonet ini. Kita prihatin pasang air laut makin tinggi, sehingga pemukiman tergenang. Dukuh ini tergenang," kata Bupati.

Oleh karena itu, pemkab memberi solusi kepada warga agar direlokasi di Desa Semut. Namun, lanjut dia, mata pencaharian warga tetap di Simonet.

"Ini tidak mudah. Kades sosialisasi ke warga, tapi ndak maksa," tandas dia.

Solusi relokasi itu dilontarkan karena rekayasa secara teknik tidak memungkinkan. "Alternatif paling ideal untuk menyelamatkan warga ya relokasi. Mata pencaharian tetap di Simonet. Siang di sini, malam di desa. Kades nanti siapkan lahan tapi tergantung respon warganya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: