Muspimwil Jateng Muhammadiyah, 44 Kader yang Nyaleg Diundang

Muspimwil Jateng Muhammadiyah, 44 Kader yang Nyaleg Diundang

UKHUWAH - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jateng, Tafsir bersama jajarannya menggelar audiensi kepada walikota Pekalongan terkait penyelenggaraan muspimwil di kota Pekalongan. ABDURROHMAN

Dibuka oleh Wakil Gubernur

Sabtu (9/3), Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, akan membuka acara Musyawarah Pimpinan Wilayah (Muspimwil) Jateng Muhammadiyah di GOR Jetayu.

Hal itu dibenarkan Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Pekalongan, H Tubagus Sadaruddin SE MM. "Insya Allah yang buka Pak Wagub, yang juga tokoh muda NU. Karena Pak Gub ada agenda lain," ucapnya.

Amak mengaku sudah 100 persen persiapan Muspimwil Jateng Muhammadiyah. Pihaknya juga sudah menggelar audiensi dengan Walikota Pekalongan HM Saelany Machfudz yang juga tokoh NU Kota Pekalongan. "Kami sowan beliau, sekaligus meminta kehadirannya di acara Muspimwil," bebernya.

Sementara itu, Sekjen PWM Jateng, Bisyron Muchtar menjelaskan, bila tema Muspimwil Jateng Muhammadiyah kali ini, ialah 'Konsolidasi Politik Kebangsaan dan Ekonomi Keumatan'.

Latar belakang mengapa Muhammadiyah mengusung tema itu ialah terkait produk politik yang mewajibkan warga negara mentaatinya. Sehingga mendorong Muhammadiyah untuk menginfakkan kader-kader terbaiknya untuk duduk di lembaga DPR, DPD dan DPRD tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota."

Muhammadiyah adalah gerakan dakwah, maka kita menfasilitasinya. Agar kader-kader terbaik Muhammadiyah yang duduk di lembaga politik bisa merancang produk hukum dan kebijakan lainnya dengan baik pula," tuturnya.

Makanya dalam Muspimwil, panitia mengundang 44 kader-kader Muhammadiyah yang menjadi Caleg DPR RI, DPD dan DPRD. "Nanti kita taarufkan dengan warga Muhammadiyah, sebagai bentuk apresiasi dengan memperkenalkan mereka," bebernya.

Mengenai Ekonomi Keumatan, Bisyron menjelaskan, memasuki abad ke-2 ini, Muhammadiyah akan mengembangkan trisula kedua, yakni ekonomi keumatan, pengelolaan dan pemberdayaan zakat dan penanggulangan bencana. "Kita ketahui bersama bahwa trisula pertama yang digarap Muhammadiyah di awal-awal berdirinya adalah penanganan di bidang sosial, pendidikan dan kesehatan," urainya.

Dalam bidang ekonomi, kata Bisyron, Muhammadiyah akan mendirikan Muhammadiyah Distribusi Center. Amal usaha itu menjadi agen untuk mengirimkan barang-barang kebutuhan dari produsen ke Mart Muhammadiyah, Toko Kita, atau gerai yang dikelola Muhammadiyah," ucapnya.

Kemudian juga mendirikan SinarMu yang bergerak dalam usaha konstruksi bangunan. Mengingat, Muhammadiyah sering mendirikan sekolah dan universitas serta rumah sakit. "Nanti dikelola secara profesional. Karena personel yang masuk dalam SinarMU, ialah para ahli teknik sipil.

Dengan begitu diharapkan ada pemberdayaan ekonomi umat. Karena Muhammadiyah akan mengembalikan semangat saat pertama kali mendirikan Muhammadiyah, yang digawangi para saudagar.
"

Bisyron menambahkan, dalam pengelolaan zakat melalui Lazismu akan dimaksimalkan. sehingga memberikan manfaat yang lebih besar kepada ummat.

Saat ini, sambung Bisyron, ada lembaga Muhammadiyah Jateng yang jadi unggulan yaitu lembaga penanggulan bencana alam muhammadiyah. Lembaga bencana alam tersebut sudah diakui secara nasional hingga pernah mengirim relawan ke Filipina, Sumatra Barat, Jawa Barat, Banjarnegara, dan di Jateng sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: