Nafisa Adellia, Bocah Spiderman dari Kota Santri

Nafisa Adellia, Bocah Spiderman dari Kota Santri

SIWALAN - Tingkah polah bocah berusia 8 tahun dari Dukuh Slumbu, Desa Tengeng Wetan, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan ini buat geleng-geleng kepala.

Bocah perempuan bernama Nafisa Adellia ini dengan mudahnya memanjat dinding dengan tangan kosong bak tokoh superhero Spiderman. Anak ini tampak bisa saja, sama seperti anak-anak seusianya. Saat ditemui sejumlah wartawan di rumahnya, baru-baru ini, Nafisa langsung menunjukkan aksinya.

Tanpa persiapan atau kuda-kuda, dinding rumah setinggi sekitar 3 meter yang belum dilapisi semen, dengan mudahnya dipanjat Nafisa.
Bahkan hanya dalam beberapa detik, Nafisa sudah berada di sisi atas dinding, lalu dia melompat ke blandar kayu rumah dan bergelantungan.
Aksinya itu dilakukan tanpa mengunakan alat bantu apapun, hanya mengandalkan kekuatan tangan dan kaki.

Nafisa mengatakan, saat memanjat dinding tangan dan kakinya tidak pernah merasakan sakit.

"Dulu waktu kecil belum bisa naik, sekarang umur 8 tahun sudah bisa naik tembok," kata Nafisa.

Nafisa mengungkapkan, selama memanjat dinding ia tidak pernah capek.
"Suka panjatan, soale enak. Tidak capek dan tidak takut jatuh," ungkap Nafisa.

Ia menceritakan, saat memanjat tembok dirinya kerap dimarahin sama orang tuanya.

"Suka dimarahin Mama, kalau naik-naik tembok," imbuhnya.
Nafisa menambahkan, ia mempunyai cita-cita menjadi polisi, koki, dan penari. "Cita-cita jadi polwan, agar bisa nangkap penjahat. Terus kalau koki agar besok bisa memasak enak, dan penari ingin bisa jadi penari balet," tambahnya.

Aksi yang dilakukan Nafisa ini kerap membuat was-was orang tuanya. Seperti yang dikatakan oleh Rumiyati (45), ibu Nafisa, mengatakan, awalnya ia melarang anaknya untuk memanjat dinding karena berbahaya.
Akan tetapi, ketika dilarang Nafisa malah semakin nekat memanjat.
"Namanya orangtua, anak yang masih kecil terus naik-naik ke tembok dan bergelantungan pasti punya rasa takut terjatuh. Tapi kalau dilarang, malah naik terus mas," katanya.

Menurut Rumiyati, Nafisa diakuinya termasuk anak yang aktif dan suka aktifitas fisik.

"Anaknya kerap memanjat sejak usianya masih balita," kata dia.
Selain memanjat dinding dan lemari, anaknya juga kerap memanjat pohon.

"Kalau dinding rumah, baru sebulan ini. Dulu sebelumnya, pohon krasem yang ada di belakang rumah sering sekali di pajat anak saya," imbuhnya.

Rumiyati mengungkapkan, anaknya dikenal sebagai anak yang tergolong tomboi.

"Kalau di rumah, mainnya sama anak laki-laki. Tapi, kalau di sekolah hanya pendiam," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: