Desa Ujungnegoro Siapkan Ruang Karantina Pemudik

Desa Ujungnegoro Siapkan Ruang Karantina Pemudik

*Kapasitas Hingga 20 Orang

CEK - Petugas desa saat memeriksa warganya yang baru mudik untuk mengikuti karantina.

BATANG - Menyikapi gelombang mudik dan mewabahnya virus corona, Desa Ujungnegoro, Kecamatan Kandeman memantapkan diri untuk menjadi Desa Sadar Corona. Tak tanggung-tanggung, pihak desa bersama masyarakat menyiapkan karatina khusus bagi pemudik.

Tak hanya itu, beberapa peraturan sesuai protokol kesehatan pun dilakukan, seperti siapapun yang masuk desa terutama para pemudik akan disemprot disinfektan terlebih dahulu. Selain itu, pemdes juga mewajibkan masyarakat untuk mencuci tangan di tempat cuci tangan berupa wastafle portable.

Kepala Desa Ujungnegoro, Absah Erviana mengatakan, upaya mencegah virus corona adalah dengan mengajak kerjasama antara perangkat desa dan seluruh RT untuk sama-sama memahami bahaya Covid-19.

Kemudian sosialisasi keliling kepada warga tentang pencegahan virus corona dan social/physical distancing. "Penyemprotan disinfektan serentak sudah dilakukan, juga sosialisasi keliling setiap hari pada siang dan malam hari agar warga semakin paham dan mengerti," ujarnya saat diwawancarai Radar Pekalongan, Jumat (10/4/2020).

Sedangkan untuk para pemudik yang merupakan warga desa setempat, diwajibkan untuk melapor ke posko kesehatan yang telah disediakan. Di posko tersebut, para pemudik akan dilakukan berbagai pemeriksaan awal seperti pengecekan suhu tubuh, data pemudik, dan edukasi mengenai isolasi mandiri dan social distancing.

"Kami telah menyediakan ruang khusus karantina dengan kapasitas 20 orang bagi para pemudik sehingga para pemudik yang baru saja tiba wajib dikarantina selama 14 hari," jelasnya.

Dengan adanya Desa Sadar Corona juga disambut baik oleh warga. Mereka pun antusias mengikuti protokol kesehatan yang diterapkan di rumah.

"Karena ini kan sudah menjadi pandemi dan perlu diwaspadai, untuk mencegah virus corona tidak hanya pemerintah saja tapi kami warga juga harus ikut memutus rantai virus corona dengan social distancing dan sering mencuci tangan," ujar satu diantara warga setempat, Muhammad Taufiq.

Terpisah, Bupati Batang, Wihaji mengatakan, Pemkab Batang sudah meminta semua desa untuk bisa bersama melakukan pencegahan, dan menyediakan ruang karantina bagi para pemudik.

"Dari data Dishub pada tiga minggu terakhir sudah ada sekitar 9.800 pemudik yang tiba di Batang, sehingga kami minta untuk Kepala Desa bisa mendata dan menyediakan ruang karantina," ujarnya.

Dikatakannya, jika Kepala Desa tidak memiliki tempat, Wihaji pun memberikan ijin untuk sekolah setempat dijadikan ruang karantina.

"Banyak juga yang mengeluh untuk ruang karantina tidak ada tempatnya, maka saya sudah meminta ijin kepada Dinas Pendidikan untuk sekolah bisa dijadikan alternatif ruang karantina pemudik," pungkasnya. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: