Omset Pedagang Kelapa Muda Naik

**Selama PPKM Darurat, Kenaikan 100 Persen

KAJEN - Banyak usaha di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat terdampak. Namun itu tidak berlaku untuk penjual kelapa muda. Justru saat PPKM omset penjualan mengalami kenaikan drastis. Hal itu dibenarkan pedagang kelapa muda di Jalan Raya Desa Jagung, Kecamatan Kesesi, Agus Kurdijayanto, Senin (26/7/2021).

Kepada Radar, ia menjelaskan bahwa meskipun pandemi covid-19 berlangsung sudah setahun namun penjualan kelapa muda terus laris. Hal itu karena dengan mengonsumsi air kelapa dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh yang dapat meningkatkan pertahanan diri menghadapi Covid-19.

Atas kepercayaan konsumsi air kelapa hijau dapat meningkatkan imun, menjadi berkah bagi para penjual es kelapa muda. Penjualan mereka meningkat drastis selama masa PPKM Darurat ini.

Diterangkan, di hari biasa sebelum PPKM Darurat, sebanyak 50 sampai 100 buah terjual. Namun saat ini naik hingga 100 persen.

"Alhamdulillah meskipun PPKM Darurat sehari bisa habis 200 Kelapa muda. Paling banyak peminat adalah kelapa murni," kata Agus.

Pasokan kelapa muda, lanjut Agus, diperoleh dua hari sekali dari wilayah Banjarnegara. "Ada juga kelapa muda wulung yang diminati banyak orang, " katanya.

Untuk harga, lanjut dia, memang jauh lebih murah dibanding dengan tempat lain. Seperti kelapa muda wulung sebelumya cuma Rp 15 ribu, namun sekarang dengan PPKM Darurat ini dijual Rp 20 ribu. Padahal di tempat lain penjualan diatas Rp 20 ribu.

"Tempat lain banyak juga yang ambil disini dan dijual lagi, " ujarnya.

Sedangkan untuk harga kelapa murni biasa kini mengalami kenaikan, sebab setiap pengiriman dari Banjarnegara terus naik.

"Kelapa muda murni sebelumnya hanya Rp 8 sampai 9 ribu, sekarang sudah Rp 10 ribu, " imbuhnya.

Seorang pelanggan, Nita, mengaku sering mampir untuk membeli kelapa muda karena memiliki banyak khasiat.
"Selain murni, segar juga bisa menyehatkan makanya saya sering beli, " ungkapnya. (Yon)

Sumber: