Hargai Kedelai Naik, Pengrajin Tahu Pilih Kurangi Produksi

Hargai Kedelai Naik, Pengrajin Tahu Pilih Kurangi Produksi

*Siasati Dampak Kenaikan Harga Kedelai

BATANG - Tingginya harga kedelai menjadikan pengrajin tahu di Batang mengurangi produksi. Hal ini seperti dilakukan pengrajin tahu di sentra tahu Kebonan, Kelurahan Proyonanggan Utara, Kecamatan Batang. Harga kedelai yang biasanya Rp 6 ribu kini naik hampir Rp 8 ribu per kilonya.

Salah satu pengrajin tahu rumahan, Wiwit mengatakan terpaksa mengurangi jumlah produksi sejak beberapa bulan terakhir. Apalagi pada masa pandemi virus corona (Covid-19) yang masih berlangsung juga membuat jumlah permintaan tahu menurun.

Saat ini, dirinya hanya mampu membuat 1 kwintal per hari, dari produksi normal 1,5 kwintal sampai 2 kwintal perhari. "Mungkin ini juga jadi salah satu dampak dari pandemi Covid-19, harga kedelai impor juga naik cukup tinggi, jadi saya mau tidak mau harus kurangi jumlah produksi yang tadinya bisa sampai 2 kwintal paling sekarang 1 kwintal perhari," tuturnya, Minggu (6/9/2020).

Kenaikkan harga kedelai tersebut menurutnya cukup tinggi. Sehingga satu-satunya cara menyiasati adalah mengurangi jumlah produksi. "Ya mau bagaimana lagi harus kurangi produksi agar bisa bertahan dan tidak terlalu merugi," ujarnya.

Wiwit yang sudah menjalankan usaha pembuatan tahu sejak puluhan tahun itu mengaku baru merasakan dampak yang cukup mmenyulitkannya dan pelaku usaha tahu lainnya karena pandemi Covid-19.

"Di masa sekarang ini, kami harus pintar putar otak bagaimana caranya agar usaha tidak gulung tikar, karena harga bahan baku naik, dan di masa pandemi ini juga permintaan berkurang," tandasnya. (Nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: