Pemkab Pekalongan Kembangkan Lumbung Pangan Masyarakat Desa, Kota Santri Diharapkan Jadi Penyangga Ketahanan P

Pemkab Pekalongan Kembangkan Lumbung Pangan Masyarakat Desa, Kota Santri Diharapkan Jadi Penyangga Ketahanan P

KAJEN - Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi meresmikan lumbung pangan masyarakat, rice mill, lantai jemur dan penyerahan bantuan alat mesin pertanian serta pertanggungan asuransi pertanian atau klaim asuransi di Desa Ketanonageng, Kecamatan Sragi, Rabu (22/1/2020).

Bantuan Lumbung pangan masyarakat berkapasitas 40 ton, rice mill kapasitas 1,2 ton perjam dan lantai jemur sendiri berasal dari dana alokasi khusus (DAK) Kementerian Pertanian Republik Indonesia, dengan jumlah total Rp 500 juta. Pemkab Pekalongan juga membantu dengan memberikan alat mesin pertanian yaitu 7 unit traktor dan 36 pompa air.

"Ini diberikan kepada kelompok petani di Desa Ketanonageng. Prinsipnya agar Kabupaten Pekalongan sebagai salah satu Kabupaten yang mempunyai tugas untuk menyangga ketahanan pangan ditingkat regional ini mampu menjaga swasembada beras," ujarnya.

Tahun 2019, Kabupaten Pekalongan surplus sekitar 51 ton beras. Dengan potensi luas sawah 23 ribu hektar maka ini perlu ditingkatkan lagi.

Peningkatan dibidang pembangunan pertanian itu ada dua pola, yakni intensifikasi dan diversifikasi dalam usaha-usaha pertanian. Kita terus melakukan intensifikasi dalam pertanian dengan memodifikasi cara mengolah dan menanam secara modernisasi pertanian dan alat-alat panen serta pasca panen.

"Seperti yang kita saksikan disini, bahwa alat-alatnya sudah diberikan dan tinggal pelaksanaannya saja dengan harapan petani di Kabupaten Pekalongan semakin sejahtera dan makmur," ucapnya.

Memang ada kendala serius dalam pertanian di Kabupaten Pekalongan. Petani kita ini secara populasi banyak tetapi yang menjadi petani masih kalah dari sektor industri pengolahan.

"Sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menempati posisi kedua sebesar 17,65% dan posisi pertama masih dipegang sektor industri pengolahan sebesar 31,15%" pungkasnya.

Pertanian pada saat ini dianggap sebagai bidang usaha yang kurang menarik bagi mayoritas kalangan muda, hal ini wajar karena mereka masih melihat pertanian sebagai usaha yang dilaksanakan secara tradisional, kotor dan melelahkan. Namun apabila dikelola secara modern dan profesional usaha pertanian memiliki potensi yang sangat besar dan menjanjikan.

"Pemkab Pekalongan sedang mendesain agar kalangan muda peduli terhadap pertanian karena ini adalah warisan dari para leluhur dan akan kita sesuaikan dengan era sekarang yaitu memodernisasi sarana dan prasarana pertanian," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: