Ingin Wabah Cepat Berakhir, Semua Harus Berkorban
SRAGI - Tren Kasus Covid-19 di Indonesia masih terus menunjukkan peningkatan, baik jumlah maupun persebarannya. Bahkan, sepertinya belum ada tanda-tanda jika wabah virus corona ini akan berakhir.
Sesuai data yang disampaikan juru bicara pemerintah, per 26 April 2020 kemarin, total jumlah kasus positiv Covid-19 di Indonesia telah menembus angka 8.882. Sementara jumlah yang sembuh sebanyak 1.107 pasien, dan 743 orang meninggal.
"Dan setiap hari kan kasusnya semakin banyak dan menyebar lebih merata. Di Jawa Tengah sendiri per hari ini kan dinyatakan ada 649 kasus. Artinya, belum ada tanda-tanda kalau wabah ini akan berakhir. Ini tentu mengkhawatirkan," ungkap Camat Sragi, Hasanudin, Minggu (26/4/2020).
Karena masih sulit diprediksi kapan berakhirnya, lanjut dia, maka proyeksi kejelasan pandemi Covid-19 ini justru tidak hanya ada di tangan pemerintah, melaikan terutama di masyarakat itu sendiri. Sebab, penyebaran virus ini menurut Hasanudin sangat bergantung pada perilaku masyarakat.
"Kalau kata ahli kan yang berbahaya terutama bukan virusnya, tetapi penyebarannya yang cepat dan masif. Sebab kalau sampai penularan itu masif, fasilitas kesehatan negara kita tentu akan kewalahan. Nyatanya negara semacam Amerika saja kan masih kewalahan. Jadi, kuncinya kembali pada bagaimana setiap kita mau berkontribusi untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona," terang Hasanudin.
Karena itu, kedisiplinan warga dalam menjalankan protokol pencegahan menurut dia sangatlah vital dan menentukan. Sebab cara itulah yang secara aktif berupaya menghambat potensi penuilaran virus, mulai penerapan physical distancing, stay at home, penggunaan masker, hingga membiasakan cuci tangan.
"Tetapi kalau dalam situasi darurat semacam ini kita masih senang berkumpul, berkerumun, tak mau pakai masker, dan sejenisnya, ya sulit untuk mengharapkan wabah ini cepat berakhir. Artinya, kalau ingin pandemi segera berakhir, semua harus mau berkorban," tandasnya.
Lanjut Hasanudin, semakin lama pandemi berlangsung, secara sosial ekonomi dampaknya akan semakin mengkhawatirkan. Saat ini saja, kata dia, sudah banyak warga yang terpukul karena penghasilannya turun drastis akibat kebijakan protokol yang dikeluarkan pemerintah.
"Kan kasihan kalau orang-orang kecil, pekerja informal harus merasakan dampak lebih lama, hanya karena perilaku kita yang tidak disiplin. Maka kami mengajak masyarakat, khususnya di wilayah Kecamatan Sragi, untuk sama-sama belajar disiplin menjalankan protokol dari pemerintah, sehingga wabah ini segera berakhir," pungkasnya. (sef/jun)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: