Waspada Penyebaran LSD, Sudah Ditemukan di 7 Kecamatan di Pekalongan
WASPADAI LSD - Peternak sapi diimbau untuk mewaspadai serangan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang sudah mengganas di sejumlah daerah. --
KAJEN - Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) telah menyebar ke sejumlah kecamatan di Kabupaten Pekalongan. Penyakit yang menyerang ternak sapi ini ditemukan di tujuh kecamatan, yakni di Kecamatan Tirto, Paninggaran, Karanganyar, Karangdadap, Kedungwuni, Talun, dan Lebakbarang.
Kabid Peternakan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan, drh Arif Rahman, kemarin, mengatakan, kasus LSD kali pertama di temukan di Desa Dadirejo Kecamatan Tirto pada akhir tahun 2022 lalu. Dari empat ekor sapi yang bergejala di desa itu, tiga di antaranya dinyatakan positif terserang LSD.
"Terkonfirmasi secara lab saat itu ada tiga ekor. Awal muncul di akhir tahun 2022. Di saat gejala pertama muncul, kita ambil sampel dari empat ekor sapi. Dari empat ekor itu, tiga positif," terang dia.
Temuan pertama ini di Desa Dadirejo, Kecamatan Tirto. Di situ, episentrum sapi. Banyak keluar-masuk sapi. Dikatakan, penyakit ini penularannya melalui serangga terutama lalat. Tingkat penularannya pun tak secepat penyakit mulut dan kukuk (PMK). "Ya memang penularannya tidak secepat PMK. Radiusnya itu kalau lalat terbatas," ungkapnya.
"Kalau menurut saya LSD ini penyakit virus cacar, semisal sembuh maka seumur hidup akan kebal seperti cacar pada manusia. Kalau sudah kena sekali ya udah ndak kena lagi. Kekebalannya seumur hidup," lanjut dia.
Disebutkan, tingkat kematian sapi akibat LSD sampai saat ini masih di bawah 5 persen. Menurutnya, dengan terapi-terapi suportif seperti dengan pemberian vitamin, pemberian antibiotik, pemberian anti parasit, dan terapi lainnya, sapi yang terkena LSD masih bisa diatasi.
Dikatakan, untuk saat ini penyakit LSD sudah menyebar ke sejumlah kecamatan di Kabupaten Pekalongan. Itu bisa dilihat dari gejala-gejala yang menyerang ternak sapi. Gejala sapi terserang LSD di antaranya ada nodul-nodul di bawah kulit, untuk serangan tingkat lanjut berisi nanah dan pecah, serta biasanya ada yang diikuti demam, dan nafsu makan menurun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: