Bencana Petungkriyono jadi Pelajaran Berharga, Pemkab Pekalongan Perkuat Mitigasi Bencana
Bencana alam di medio Januari 2025 jadi pelajaran berharga Pemkab Pekalongan untuk bersiap diri menghadapi potensi bencana alam saat musim penghujan nanti. -Hadi Waluyo-
KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Pemkab Pekalongan belajar dari bencana alam hebat yang melanda Petungkriyono di bulan Januari 2025. Memasuki musim hujan nanti, mitigasi bencana pun diperkuat.
Apalagi, wilayah Kabupaten Pekalongan bagian atas rawan longsor. Sementara, wilayah pesisir rawan banjir. Padahal, banyak tanggul-tanggul penahan banjir di wilayah pesisir yang kondisinya saat ini kritis, sehingga bisa memperparah potensi banjir rob di musim hujan nanti.
Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar, Rabu, 8 Oktober 2025, mengatakan, untuk menghadapi potensi bencana alam di musim penghujan nanti, Pemkab Pekalongan menyiapkan personel dan sumber-sumber daya potensi yang ada.
"Pemerintah belajar dari Petungkriyono di medio Januari kemarin. Itu adalah pelajaran yang paling berharga," ujar Yulian Akbar.
Dikatakan, pemerintah sudah melakukan mitigasi dan pemetaan bencana, terutama dalam rangka untuk memetakan wilayah-wilayah atas. Salah satunya pemda akan mendatangkan Badan Geologi untuk memaparkan kondisi Petungkriyono.
"Rencana bulan depan kami akan mengundang Badan Geologi untuk mengetahui karakteristiknya, karena dulu ketika bencana di Petungkriyono ada laporan menarik dari Badan Geologi, nanti kami akan minta untuk dipaparkan sekaligus sebagai bagian dari mitigasi kita," ujar Sekda.
Pemkab Pekalongan, kata dia, harus persiapkan diri untuk menghadapi potensi bencana di musim hujan nanti, terutama untuk wilayah atas seperti Petungkriyono dan lainnya. Alat early warning system (EWS) yang mati dan rusak akan diperbaiki kembali.
"Kita harus bersiap-siaplah untuk memasuki musim penghujan sambil kami akan koordinasi dengan BMKG terkait ramalan cuaca, kondisinya akan selalu kita update," katanya.
Menurutnya, personel maupun peralatan juga akan dicek. Infrastruktur-infrastruktur di OPD, terutama di BPBD akan disiapkan.
Perhatin juga akan ditekankan di wilayah pesisir, sebab rawan banjir. "Kondisi tanggul-tanggul kita akan koordinasikan dengan BBWS, kami wajib hukumnya untuk bersiap diri dalam konsep menghadapi bencana di musim penghujan nanti," ucapnya.
"Segera kita akan melakukan langkah-langkah di wilayah rawan bencana baik di wilayah atas maupun pesisir. Tanggul pun kita sudah perintahkan dinas teknis, PUPR, yang menjadi kewenangan kita, provinsi dan kewenangan pusat, untuk dicek kembali untuk tanggul-tanggul itu," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Rahardjo memaparkan data teknis dan tantangan utama yang dihadapi saat rakor mitigasi bencana di Polres Pekalongan, baru-baru ini. Menurutnya, bencana banjir di bagian utara dan longsor di bagian selatan Pekalongan memiliki karakteristik berbeda dan memerlukan penanganan khusus.
“Tanggul-tanggul sungai saat ini berada dalam kondisi kritis. Selain itu, 19 kecamatan di Kabupaten Pekalongan berpotensi terdampak angin kencang. Kami juga waspada terhadap potensi pohon tumbang, terutama di jalur utama dan kawasan padat penduduk,” terang Budi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

